Batam, Kepri (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap meresmikan proyek percontohan komoditas unggulan keempatnya, yakni lobster di kawasan Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam, Kepulauan Riau, pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu mengatakan modeling budidaya lobster akan menjadi contoh bagaimana melakukan budidaya dengan benar dan berkualitas.

Ia meyakini proyek ini akan sukses lantaran memiliki potensi yang luar biasa besar.

"Kami mencoba memberikan bagaimana sih sebetulnya budidaya lobster yang baik dan benar. Kita sudah belajar banyak ke negara tetangga, Vietnam saya sebut begitu, dan kita coba buktikan. Kenapa kami punya keyakinan ini bisa sukses, karena kita punya potensi yang sangat luar biasa," kata Tb Haeru di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.

Tb Haeru menyampaikan Batam dipilih sebagai lokasi percontohan lantaran Kepulauan Riau dianggap mempunyai kesiapan dari sisi pakan lobster.

Baca juga: KKP: Budi daya lobster memiliki potensi 53 miliar dolar AS di 2030

Baca juga: Trenggono akui peminat pasir sedimentasi laut banyak


Menurutnya, kunci dari kesuksesan sebuah budidaya adalah tersedianya pakan. KKP juga sedang mengembangkan budidaya kerang cokelat yang cocok menjadi pakan lobster.

"Kita sudah siapkan bagaimana pakan yang cocok untuk budidaya lobster. Bukan hanya kita saja yang menyiapkan, kita nanti akan kerja sama dengan masyarakat, dan masyarakat inilah menjadi bagian dari suplai chain pakan kita," ujarnya.

Pengoptimalan budidaya lobster yang berkelanjutan dan pemanfaatan benih bening lobster (BBL) bagi nelayan kecil, serta pengembangan budidaya di dalam negeri tercantum di Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7 Tahun 2024.

Lahirnya regulasi ini sebagai momentum untuk optimalisasi pengelolaan lobster, sekaligus mendorong berkembangnya budi daya lobster di Indonesia.

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dijadwalkan meresmikan Modeling Budidaya Lobster di Batam pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Modeling ini memiliki 144 lubang, yang terdiri atas lobster berjenis mutiara dan pasir. Budidaya lobster menjadi proyek percontohan keempat yang diinisiasi oleh KKP.

Adapun tiga komoditas lain yang sudah lebih dulu dibuatkan pembudidayaan, yakni udang di Kebumen, Jawa Tengah, rumput laut di Wakatobi, Sulawesi Timur, dan nila salin di Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: Trenggono: MSP Forum ajang tukar ide soal perencanaan tata ruang laut

Baca juga: KKP siap memfasilitasi izin edar biostimulan berbasis rumput laut