Saat itu di Johannesburg, pada final Piala Dunia 2010, tendangan Andres Iniesta empat menit sebelum perpanjangan waktu berakhir, mengubah segala perjuangan Belanda. Spanyol menjadi juara dunia untuk pertama kalinya.
Dan sekarang, pada Piala Dunia 2014 kedua tim raksasa Eropa itu akan bertemu kembali di Stadion Arena Fonte Nova, di Salvador, dalam laga pembukaan Grup B.
Selain itu, ada juga pertandingan antara tim kuda hitam Amerika Selatan, Chile, dengan Australia, dan kemenangan bagi kedua sisi akan menentukan agenda pertandingan Grup B.
Kapten Timnas Belanda, Robin van Persie, bersama Arjen Robben, Wesley Sneijder, Nigel De Jong dan Dirk Kuyt, adalah lima pemain yang lolos masuk ke skuad Belanda di Piala Dunia 2014.
Terang-terangan Belanda menegaskan ingin balas dendam pada Spanyol.
"Saat itu (2010) adalah kesempatan besar bagi kami untuk memenangkan Piala Dunia dan kami hampir saja mendapatkannya," kata bek Aston Villa, Ron Vlaar.
"Selalu ada perasaan membara untuk memperbaiki apa yang telah terjadi. Dengan bermain melawan Spanyol sekarang pada pertandingan pertama merupakan suatu tantangan besar," ujarnya.
Sementara gelandang veteran timnas Belanda, Wesley Sneijder, mengatakan, luka karena kekalahan terhadap Spanyol masih terasa.
"Kekalahan itu seperti bekas luka yang belum sembuh. Hal itu selalu membuat saya kecewa setiap kali saya mengingatnya," kata bintang Galatasaray tersebut.
Pelatih Belanda, Louis van Gaal, telah bereksperimen dengan formasi 5-3-2 yang dirancang menutup serangan ampuh dan serangan balasan Spanyol.
Namun calon manajer Manchester United itu menggunakan formasi 4-4-2 ketika melawan Welsh untuk mencegah Spanyol menebak sistem yang akan ia gunakan dalam pertandingan di Salvador.
Belanda banyak bergantung pada tiga serangkai penyerangnya, yaitu Van Persie, Robben dan Sneijder, sementara sistem pertahanan Belanda dinilai sebagai kelemahan dari tim tersebut.