Jakarta (ANTARA) - Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menyampaikan bahwa rilis data perekonomian Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan ini akan menjadi katalis untuk pergerakan aset kripto, terutama Bitcoin (BTC).

“Pidato The Fed yang dipengaruhi data inflasi sangat penting bagi Bitcoin. Penurunan suku bunga di bulan September menguntungkan pasar kripto. Jika inflasi minggu ini lemah, kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut bisa meningkat, mendukung Bitcoin. Namun, data ketenagakerjaan yang kuat bisa memperkuat argumen untuk mempertahankan suku bunga,” ujar Panji, di Jakarta, Rabu.

Pada Rabu (8/10), Bank Sentral AS The Fed akan merilis risalah pertemuan September 2024, yang akan memberikan wawasan tentang kebijakan ke depan.

Kemudian, pada Kamis (9/10), akan ada laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS periode September, yang mana kenaikan CPI yang signifikan bisa memicu spekulasi tentang kenaikan suku bunga.

Data CPI AS periode September 2024, diperkirakan akan turun menjadi 2,30 persen year on year (yoy) atau lebih rendah dari periode sebelumnya di angka 2,5 persen (yoy).

Kemudian, Core CPI diproyeksikan menurun menjadi 3,11 persen (yoy), yang menunjukkan harapan penurunan inflasi yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter mendatang.

Tidak hanya itu, pada Jumat (11/10), akan ada rilis Indeks Harga Produsen (PPI) yang diperkirakan turun menjadi 1,60 persen (yoy), yang memberikan gambaran tentang biaya produksi.

Panji mengatakan kenaikan PPI dapat menunjukkan inflasi berkelanjutan, dan membuat Bitcoin lebih rentan terhadap penyesuaian harga, serta mempengaruhi biaya penambangan.

“Minggu ini bayangi dengan data ekonomi yang dapat menentukan arah pergerakan bagi Bitcoin. Dengan data inflasi dan keputusan Fed yang akan datang, investor perlu waspada terhadap faktor yang mempengaruhi pasar. Sentimen sosial dan geopolitik juga akan berperan penting dalam arah pasar ke depan,” ujar Panji.

Sementara itu, ia menjelaskan ketegangan geopolitik yang terjadi pada pekan lalu, terutama di Timur Tengah telah berdampak negatif pada perdagangan ETF BTC spot di AS, dengan mencatatkan net outflow 300 juta dolar AS periode 30 September-4 Oktober.

Namun demikian, perdagangan Senin (7/10), ETF BTC spot di AS berhasil menarik inflow sebesar 235 juta dolar AS.
Baca juga: OJK sedang persiapkan pedoman keamanan siber bagi penyelenggara IAKD
Baca juga: DJP: Sektor ekonomi digital setor Rp28,91 triliun ke negara