Banyumas, Jateng (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan pembangunan fasilitas pompa hidram dari Sungai Serayu di Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk mengairi area persawahan di sejumlah desa akan mendukung peningkatan produksi pertanian.

"Hari ini kita meresmikan pompa hidram dari Sungai Serayu kemudian dialirkan ke beberapa desa seperti Desa Rawalo, Sanggreman dan sekitarnya. Itu paling jauh 14 kilometer," kata Panglima TNI usai meresmikan pompa hidram yang dibangun TNI di sekitar Bendung Gerak Serayu, Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas, Rabu.

Ia bersyukur karena dengan menggunakan pompa hidram yang dibangun oleh TNI dan masyarakat setempat, air dari Sungai Serayu dapat mengairi area persawahan yang hingga Desa Sanggreman Kecamatan Rawalo yang merupakan daerah yang paling jauh karena berjarak 14 kilometer dari lokasi pompa.

Ia mengharapkan setelah air mengalir, area sawah tadah hujan yang semula hanya panen satu kali dalam setahun, bisa panen tiga kali dalam setahun.

Menurut dia, pompa hidram yang pengoperasiannya tanpa menggunakan energi listrik itu mampu mengairi area persawahan seluas 864 hektare, sehingga sangat membantu masyarakat khususnya dalam bidang pertanian.

Pompa hidram merupakan pompa air yang bekerja menggunakan hentakan hidrolik air.

Baca juga: Danrem 162/WB resmikan pompa hidram pertanian hemat energi

Baca juga: Kasad resmikan 10 pompa hidram di Kabupaten Timor Tengah Selatan


"Ini adalah program dari Bidang Teritorial TNI, yaitu salah satunya pompanisasi yang dilakukan seperti di sini dan kita juga melakukan di setiap wilayah yang ada di Indonesia, khususnya memang daerah tersebut kurang teraliri air," katanya didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

Ia mengatakan program pompanisasi menggunakan pompa hidram tersebut merupakan upaya TNI untuk membantu program pemerintah khususnya yang berada di Kementerian Pertanian.

Menurut dia, pompa hidram sudah banyak dibangun oleh TNI di berbagai wilayah Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, Papua dan sebagainya.

"Hingga saat ini sudah 3.900 pompa hidram yang kita buat dan terus akan kita lakukan. Nanti para Babinsa (Bintara Pembina Desa) yang ada di wilayah memberikan informasi kepada kita, bottom up, dan kita langsung aksi, ada timnya khusus yang untuk membuat pompa hidram tersebut," katanya.

Selain pompa hidram, kata dia, TNI juga membuat jembatan-jembatan rawayan (jembatan gantung) yang jumlahnya sudah mencapai ratusan jembatan yang dibangun di wilayah Jawa dan sekitarnya.

Sementara saat memberi sambutan, Panglima TNI mengaku akan datang lagi ke Desa Tambaknegara bersama Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat panen padi untuk melakukan evaluasi.

"Insyaallah bulan panen, saya bersama Pak Kasad akan datang lagi ke sini untuk bersama-sama menikmati hasil panen. Kita evaluasi, oh ternyata lebih bagus atau masih kurang, nanti kita evaluasi supaya menambah penghasilan bagi bapak, ibu sekalian," katanya.

Pompa hidram tersebut dibangun atas usulan Kepala Desa Tambaknegara, Sanggreman, dan Rawalo yang disampaikan secara langsung kepada Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat peresmian hasil kegiatan Program TNI AD Manunggal Air di Desa Sanggreman pada 26 Februari 2024.

Kepala Desa Tambaknegara Sulam mengatakan, pihaknya mengusulkan adanya pembangunan pompa air yang memanfaatkan aliran Sungai Serayu untuk mengairi lahan-lahan sawah di wilayah Rawalo yang selama ini terkendala ketersediaan air, sehingga menjadi sawah tadah hujan.

"Alhamdulillah, kami, kepala desa, bersama warga tiga desa, yaitu Tambaknegara, Sanggreman, dan Rawalo bisa menikmati air Sungai Serayu. Semula ibarat 'panen mata pailan gulu' karena Sungai Serayu yang berada persis di sebelah desa kami, tidak bisa kami rasakan," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi tinjau sumur pompa hidram di Desa Oinlasi

Baca juga: TNI bangun pompa hidran untuk atasi kekeringan di Tabanan