Beijing (ANTARA) - Turki mengumumkan pemberlakuan tarif tambahan sebesar 40 persen untuk EV dan kendaraan lain yang diimpor dari China, serta menetapkan pembatasan perizinan impor.
China pun mengajukan permohonan perundingan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait tarif kendaraan listrik (EV) Turki
"Tindakan diskriminatif ini melanggar peraturan WTO dan merupakan praktik proteksionisme yang tipikal," ujar seorang juru bicara (jubir) Kementerian Perdagangan China.
"Kami mendesak Turki untuk mematuhi komitmen-komitmen terkaitnya di WTO dan segera memperbaiki praktik-praktiknya yang salah," ujar sang jubir, seraya menambahkan bahwa China akan mengambil semua langkah yang tersedia untuk melindungi hak dan kepentingan yang sah dari perindustriannya.
China ajukan permohonan perundingan di WTO terkait tarif EV Turki
9 Oktober 2024 10:11 WIB
Ratusan mobil listrik baru merek BYD Explorer No 1 produksi BYD terparkir rapi sebelum dikirim ke pasar Eropa dari sebuah dermaga salah satu pelabuhan di China (14/1/2024). ANTARA/Xinhua/aa
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: