Yogyakarta (ANTARA News) - Para perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara diharapkan peka terhadap perkembangan teknologi untuk mendukung pelaksanaan tugas, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Oleh karena itu, para taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) yang akan diwisuda dan dilantik menjadi perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) harus terus belajar," kata Sultan di Yogyakarta, Rabu.

Dalam acara pamitan dan pelepasan taruna AAU Tingkat IV yang telah selesai mengikuti pendidikan selama empat tahun, Sultan mengatakan para perwira TNI AU juga harus selalu memegang teguh Sumpah Prajurit dan Sapta Marga.

Menurut dia, Sumpah Prajurit dan Sapta Marga itu harus tetap dipegang teguh meskipun para perwira TNI AU telah memasuki masa pensiun atau purnawirawan.

"Saya melihat di lapangan purnawirawan yang mendapat kedudukan pengurus dalam partai politik sering ikut arus dan lupa pada Sumpah Prajurit dan Sapta Marga," katanya.

Seharusnya, kata dia, mereka tidak larut dengan kebijakan partai yang ada. Purnawirawan hendaknya bisa mengingatkan apabila partai politik tidak pas dalam mengambil kebijakan.

"Hal itu perlu dilakukan untuk membangun masyarakat madani," kata Sultan yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Gubernur AAU Marsekal Muda TNI Tabri Santoso mengatakan taruna AAU yang akan diwisuda sebanyak 105 orang. Namun yang mengikuti pamitan dan pelepasan hanya 104 lulusan karena satu orang baru berada di Jepang.

"Taruna AAU sebanyak itu akan diwisuda pada 17 Juni 2014. Mereka bersama dengan taruna dari angkatan lain kemudian akan dilantik dan diambil sumpahnya menjadi perwira oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 26 Juni 2014," katanya.