Jakarta (ANTARA) - PT Bank DKI mencatat kenaikan transaksi JakCard yang signifikan yakni hampir 4 juta setelah pihaknya bekerja sama dengan Transjakarta dalam penamaan halte Transjakarta Senayan Bank DKI.

"Jadi transaksi JakCard itu naik lumayan cukup signifikan setelah kami melakukan kerja sama dengan Transjakarta. Naiknya hampir 4 juta transaksi," kata Direktur Utama PT Bank DKI Agus H. Widodo di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, inisiatif kerja sama merek bersama Transjakarta terbukti meningkatkan penggunaan layanan perbankan Bank DKI. Dia mencatat jumlah JakCard yang sudah beredar saat ini sebanyak 15 juta kartu.

Lalu, kata dia, dengan kemitraan melalui hak penamaan stasiun dengan PT MRT Jakarta untuk Stasiun MRT Bundaran HI menjadi Stasiun MRT Bundaran HI Bank DKI, Agus berharap terjadi peningkatan JakCard yang setinggi-tingginya.

"JakCard itu sudah sampai 15 juta kartu yang sudah beredar di DKI. Dengan kerja sama ini harapannya akan naik kurang lebih targetnya setinggi-tingginya," ujar dia.

Sebelumnya, mitra dalam hak penamaan stasiun MRT sebagian besar berasal dari swasta dan dari 13 stasiun MRT untuk fase pertama terdapat tujuh stasiun yang sudah melakukan bisnis hak penamaan stasiun.

Ketujuh stasiun MRT Jakarta ini yaitu Stasiun Lebak Bulus Grab, Fatmawati Indomaret, Blok M BCA, Senayan Mastercard, Istora Mandiri, Setiabudi Astra dan Dukuh Atas BNI.

Agus mengatakan Bank DKI berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mendukung program pembangunan Jakarta termasuk dalam menghadirkan JakCard sebagai alat pembayaran di berbagai moda transportasi publik seperti MRT Jakarta ini, LRT dan juga Transjakarta.

"Dukungan ini tidak hanya menunjukkan peran aktif Bank DKI dalam pengembangan teknologi digital tetapi juga kontribusi kami dalam menciptakan transportasi publik yang lebih mudah diakses oleh seluruh warga DKI Jakarta," demikian kata dia.