Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyerukan seluruh pihak untuk optimistis dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Hal ini lantaran beberapa lembaga internasional menyebutkan Indonesia berpotensi menjadi salah satu negara terbesar di dunia pada tahun 2045.

“Saya mengajak rekan-rekan untuk optimis tentang prediksi para ahli dan termasuk lembaga-lembaga internasional kredibel itu. Kita ingin menjadi negara negara nomor empat termaju di dunia,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan hal itu hanya bisa terwujud jika seluruh elemen pemerintahan, mulai dari pusat hingga desa bekerja sama. Terlebih, sambung dia, sistem desentralisasi yang diterapkan Indonesia memberikan ruang bagi setiap daerah untuk berkontribusi dalam pembangunan.

“Semua harus bekerja, memiliki visi dan keyakinan yang sama. Nah oleh karena itulah rekan-rekan saya melihat bahwa acaranya menjadi sangat penting,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya pemberian penghargaan dan sanksi yang objektif kepada daerah-daerah.

“Saya prinsip dasar, stick and carrot. Berikan punishment ketika tidak baik. Berikan reward ketika baik,” tambah dia.

Dalam konteks pembangunan desa, Tito menggarisbawahi pentingnya peran kepala desa atau lurah sebagai garda terdepan yang berhadapan langsung dengan masyarakat.

"Bukan bupati, wali kota, atau gubernur. Bukan Mendagri. Tapi kepala desa dan kelurahan (lurah) yang berhadapan langsung dengan masyarakat di garis depan,” ucap Tito.

Ia juga mengingatkan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun Indonesia dari pinggiran, dengan memperkuat desa-desa melalui kebijakan yang tepat.

Beberapa upayanya yaitu dengan mengalokasikan anggaran desa dan pembuatan regulasi tentang desa. “Desa bukan lagi sekadar kumpulan komunitas biasa, tapi menjadi bagian dari sistem pemerintahan,” pungkasnya.

Selain itu, Tito juga turut memberikan penghargaan kepada juara 1 Kategori Desa Berprestasi yang diraih oleh Desa Tanjung Haro Sikabu - Kabu Padang Panjang untuk pemenang nasional regional I, Desa Tulungrejo untuk pemenang nasional regional II, Desa Sabuai untuk pemenang nasional regional III, dan Desa Puyung untuk pemenang nasional regional IV.

Dia juga menyerahkan penghargaan Upakarya Wanua Nugraha kepada Gubernur Sumatera Barat, Lampung, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: 79 Tahun TNI, transisi kepemimpinan dan tekad untuk Indonesia Emas

Baca juga: Hadi: Mari bersatu wujudkan Indonesia Emas dalam semangat Pancasila