Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa akuntabilitas dan transparansi atas kewenangan kekuasaan, termasuk dalam penggunaan anggaran negara, merupakan salah satu pilar demokrasi yang sehat.

“Salah satu yang menjadi pilar sehat demokrasi adalah adanya transparansi dan akuntabilitas dari power atau kewenangan kekuasaan yang kami kelola sebagai bendahara negara,” kata Sri Mulyani Indrawati dalam Final Lomba Cerdas Cermat APBN 2024, di Jakarta, Selasa.

Ia menuturkan bahwa implementasi dari prinsip transparansi dan akuntabilitas tersebut tidak hanya dengan mempublikasikan APBN serta melaporkan penggunaannya kepada masyarakat, tapi juga membuat masyarakat memahami bagaimana APBN tersebut dibuat dan digunakan.

Meskipun terdapat lembaga audit pemerintah, seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ia menyatakan bahwa penting bagi masyarakat untuk memahami APBN sehingga dapat mengawasi penggunaan salah satu instrumen negara tersebut.

“Demokrasi yang sehat adalah rakyat memahami bagaimana negara ini diurus menggunakan resources (sumber daya) seperti apa, cara mendapatkan resources seperti apa, cara mengalokasikannya seperti apa, dampaknya seperti apa, dan akuntabilitasnya dilaksanakan seperti apa,” ujar Sri Mulyani.

Ia pun mengakui bahwa butuh waktu lama dan usaha optimal untuk dapat mengedukasi masyarakat terkait APBN.

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan pengimplementasian Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara baru memasuki tahun ke-20, yang mana peraturan tersebut masih dapat dianggap baru.

Dia mengatakan bahwa pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun masih ada yang kesulitan dalam memahami makna dalam peraturan tersebut.

“Teman-teman di Kementerian Keuangan saja masih membutuhkan effort (usaha) untuk paham makna undang-undang itu, apalagi menjalankannya. Nah, kalau Kemenkeu saja yang bertanggung jawab dan menjalankan undang-undang masih terus belajar, apalagi masyarakat dan stakeholder di luar,” ujar Sri Mulyani.

Ia pun mengapresiasi pelaksanaan Lomba Cerdas Cermat APBN serta Kompetisi Video Mengajar APBN yang diharapkan dapat meningkatkan keingintahuan serta literasi masyarakat mengenai penyusunan dan penggunaan anggaran negara.

Pihaknya pun mengucapkan terima kasih kepada semua siswa, guru, dan kepala sekolah yang telah berupaya menekuni, mempelajari, serta menunjukkan kompetensi dan pengetahuan mereka tentang APBN dalam ajang tersebut.

“Kesempatan ini konsisten kami akan terus gunakan untuk melakukan edukasi dengan cara-cara yang kreatif. Ini tentu akan menjadi salah satu investasi yang tidak sia-sia, karena ini akan menumbuhkan generasi muda yang makin knowledgeable (berpengetahuan) dan paham mengurus negara,” katanya lagi.

Lomba Cerdas Cermat APBN 2024 diikuti oleh total lebih dari 4.500 tim dari seluruh Indonesia. MAN Insan Cendekia Kota Batam keluar sebagai juara pertama, diikuti oleh MAN 1 Rembang Purbalingga, SMAN 1 Tabanan, dan MAN Insan Cendekia Gorontalo.

Dalam Kompetisi Video Mengajar APBN Kategori Guru SMP, peringkat pertama diberikan kepada Wien Aufa dari MTsN 6 Aceh Tengah, dengan diikuti oleh Dahlia Muhammad dari SMPN 1 Manokwari, Dini Febriana dari SMPN 2 Amlapura, dan Ika Sunami dari SMPN 23 Kota Pontianak.

Sementara dalam Kategori Guru SMA, juara pertama diraih oleh Lia Wulandari dari SMK Citra Negara, dengan diikuti oleh Okta Pita Dian Sari dari SMAN 4 Malang, Meilina Rahakbauw dari SMAN 5 Tual, serta Wiranto dari SMAN 1 Wonosegoro.
Baca juga: Pemerintah diminta tingkatkan transparansi penggunaan anggaran bansos
Baca juga: Mas Ipin Lapor Rakyat, Keterbukaan Informasi Publik manfaatkan IT