Moskow (ANTARA) - Hubungan bilateral antara Rusia dan Azerbaijan semakin kuat dengan beberapa proyek multilateral yang berhasil dilaksanakan, khususnya di sektor energi, kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev pada Selasa.

Putin menekankan kemitraan ekonomi yang semakin berkembang selama pembicaraannya dengan Aliyev di Moskow, dengan menyebutkan bahwa omzet perdagangan bilateral telah mencapai 4,3 miliar dolar (Rp67,3 triliun) dan investasi langsung Rusia di Azerbaijan telah melampaui 4 miliar dolar (Rp62,6 triliun), menurut pernyataan Kremlin.

Dia mengutip sejumlah "proyek yang menjanjikan dalam pengembangan energi dan infrastruktur" sebagai contoh kolaborasi yang efektif antara kedua negara tetangga.

"Proyek-proyek ini merupakan inisiatif yang nyata dan dinamis, baik bilateral maupun multilateral. Kami senang ... memiliki kesempatan membahas pekerjaan yang sedang berlangsung hari ini dan mungkin membuat beberapa penyesuaian untuk melanjutkan kemajuan yang nyata ini," tambah Putin.

Sementara itu, Aliyev setuju bahwa agenda hubungan bilateral, khususnya proyek-proyek baru yang diuraikan selama kunjungan Putin pada Agustus ke Baku, memerlukan "perhatian dan kontrol yang konstan."

"Hari ini merupakan kesempatan yang baik untuk meninjau agenda kita dan menentukan langkah-langkah konkret untuk mengimplementasikan kesepakatan yang telah kita capai," kata Aliyev kepada Putin dalam pernyataan tersebut.

Selama kunjungannya ke Azerbaijan pada Agustus, Putin menekankan komitmen kedua negara terhadap kemitraan strategis, yang berpuncak pada penandatanganan kesepakatan di berbagai sektor seperti perawatan kesehatan, pertanian, keamanan pangan, dan pengelolaan lingkungan.

Salah satu hasil utama adalah pengembangan rencana aksi untuk kerja sama bilateral hingga 2026, dengan tujuan untuk membina hubungan dan kolaborasi ekonomi.

Kedua presiden akan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin Commonwealth of Independent State (CIS), Selasa, di mana mereka akan membahas kerja sama yang sedang berlangsung dalam asosiasi regional yang didirikan pada 1991 untuk memfasilitasi kolaborasi di antara negara-negara bekas republik Soviet sebagai negara-negara merdeka.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Menlu Azerbaijan dan Rusia bahas perkembangan regional
Baca juga: Rusia siap bantu Azerbaijan dan Armenia selesaikan perjanjian damai