Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut Gerai Maritim berperan penting dalam menurunkan harga barang kebutuhan pokok (bapok), barang penting, dan barang lainnya serta memperkuat logistik nasional.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Moga Simatupang mengatakan, Gerai Maritim juga memiliki peran dalam pengendalian harga barang di luar Pulau Jawa selama satu dekade terakhir (2015-2024).

"Gerai Maritim yang memanfaatkan keberadaan tol laut dan jembatan udara mampu menurunkan harga barang-barang lebih baik dibandingkan dengan jalur komersial. Melihat hal tersebut, Gerai Maritim telah menjadi aspek penting dalam memperkuat logistik nasional," ujar Moga melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Efektivitas Gerai Maritim terlihat dari pergerakan disparitas dan stabilitas harga bapok dalam sepuluh tahun terakhir. Ia menjelaskan, disparitas harga bapok dan stabilitas harganya makin menunjukkan hasil yang baik.

Berdasarkan laporan dinas yang membidangi perdagangan di daerah yang dihimpun dalam Sistem Informasi Gerai Maritim (SIGM), disparitas harga semakin turun dan harga-harga semakin terjaga stabil.

Secara umum, terjadi penurunan nilai koefisien variasi harga bapok antar waktu dan antar wilayah selama periode 2015-2024. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan disparitas harga antar wilayah dan peningkatan stabilitas harga.

Namun demikian, terdapat kenaikan disparitas pada 2022 dan 2023 akibat fenomena commodity supercycle pasca COVID-19, kondisi tersebut kembali membaik pada 2024.

Selama sepuluh tahun terakhir, tren koefisien variabel antar wilayah juga menunjukkan disparitas harga yang semakin membaik. Hal ini terindikasi dari angka koefisien variasi antar wilayah yang terus turun dari 14,02 pada 2015 menjadi 10,15 pada triwulan II 2024.

Tren koefisien variabel antar waktu selama sepuluh tahun terakhir menunjukkan stabilitas harga bapok semakin baik, terindikasi dari angka koefisien variabel antar waktu yang terus menurun dari 6,3 pada 2015 menjadi 3,23 pada triwulan II 2024.

Menurut Moga, kinerja itu turut didukung pertumbuhan jumlah trayek tol laut, juga perkembangan jembatan udara dari tahun ke tahun.

"Pada 2015, tol laut diluncurkan dengan enam trayek. Kini, pada 2024, tol laut tercatat memiliki 39 trayek yang tersebar ke Indonesia Barat, Tengah, dan Timur," kata Moga.

Berdasarkan data periode 2022-2024, harga bapok, barang penting, dan barang lainnya di kota-kota yang dilalui trayek tol laut menunjukkan tren penurunan yang konsisten.

Terkait jembatan udara, Moga mengatakan terdapat pertumbuhan signifikan hingga saat ini. Pada 2017, jembatan udara memiliki 13 rute, sedangkan, pada 2024, jembatan udara tercatat memiliki 45 rute.

Pada periode 2022-2024, harga bapok, barang penting, dan barang lainnya yang dilalui trayek jembatan udara juga menunjukkan tren penurunan yang konsisten dan signifikan.

Gerai Maritim adalah program Kemendag yang bertujuan untuk memfasilitasi distribusi barang kebutuhan pokok dan barang penting ke daerah terpencil, terluar, dan perbatasan.

Program ini merupakan salah satu upaya Kemendag menjaga ketersediaan barang, mengurangi fluktuasi harga antar waktu, memperkecil disparitas harga antar wilayah, serta meningkatkan kelancaran arus barang.

Baca juga: Tiga kapal penumpang dijadikan Gerai Maritim
Baca juga: Gerai Maritim diharapkan turunkan disparitas harga