Malaysia minta komunitas internasional tindak tegas Zionis Israel
Penyerbuan Israel yang mengakibatkan genosida Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem merupakan salah satu konflik paling destruktif di abad ke-21, dengan total 41.825 jiwa tewas, 96.910 terluka, dan lebih dari 10.000 orang dilaporkan hilang di bawah reruntuhan. Perang ini tidak hanya menargetkan warga sipil, tetapi juga meninggalkan banyak infrastruktur wilayah tersebut dalam keadaan porak poranda, situasi membahayakan dan membunuh petugas kesehatan, serta kehancuran pada bangunan rumah, sekolah, dan seluruh lingkungan, sebagai sasaran membabi buta Israel. /ANTARA/Anadolu/py
Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) dalam keterangannya diterima di Kuala Lumpur, Selasa, menyebut tragedi yang dimulai sejak Oktober tahun lalu merupakan peringatan suram akan kekerasan yang tidak henti-hentinya terhadap rakyat Palestina.
Wisma Putra mengingatkan bahwa rezim Zionis Israel telah membunuh rata-rata sebanyak 115 warga Palestina setiap hari dan melukai 274 lainnya yang kebanyakan dari para korban itu merupakan orang lanjut usia, wanita dan anak-anak tak bersalah.
Masyarakat hancur, dan wilayah di Gaza kini tidak dapat dihuni. Wisma Putra mengatakan dunia tidak bisa terus menutup mata terhadap hilangnya nyawa dan masa depan rakyat Palestina.
Kampanye kekerasan dan penindasan yang dilakukan rezim Zionis Israel terus berlanjut tanpa ada tanda-tanda akan berhenti, meskipun telah dilakukan berbagai perundingan, resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Pendapat Penasihat Mahkamah Internasional (ICJ).
Wisma Putra mengatakan rezim Israel tetap keras kepala, melakukan genosida, memperluas pemukiman ilegal, menghancurkan infrastruktur penting, dan kini melanggar kedaulatan Lebanon.
Pelanggaran terhadap hukum internasional, hukum humaniter internasional, dan hak asasi manusia, termasuk genosida dan kejahatan perang, tidak bisa dibiarkan begitu saja. Hanya Israel yang bertindak tanpa konsekuensi apa pun.
Hal itu dinilai tidak bisa diterima. Israel tidak bisa lagi bersembunyi di balik sejarahnya melakukan pembunuhan brutal terhadap rakyat Palestina, semua negara harus segera menghentikan kekejaman tersebut, demikian keterangan itu.
Malaysia menegaskan kembali dukungan kuatnya terhadap perjuangan rakyat Palestina demi terbentuknya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Malaysia akan terus bekerja sama dengan negara-negara yang berpikiran sama untuk memastikan keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Baca juga: Malaysia sambut putusan PBB hapus pendudukan ilegal Israel
Baca juga: Malaysia mengutuk keras serangan tanpa henti zionis Israel ke Lebanon
Baca juga: Warga Amerika desak pemerintahan Biden hentikan perang Israel di Gaza
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024