Peparnas 2024
Suparniati tinggalkan zona nyaman untuk rebut emas Peparnas 2024
8 Oktober 2024 19:33 WIB
Atlet para-atletik Riau Suparniati merebut medali emas Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 pada nomor lempar cakram F20 putri di Stadion Sriwedari, Solo, Selasa (8/10/2024). ANTARA/Michael Siahaan.
Solo, Jawa Tengah (ANTARA) - Atlet para-atletik Riau Suparniati meninggalkan zona nyamannya, yaitu bermain di nomor tolak peluru F20, untuk merebut medali emas Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 pada nomor lempar cakram F20 putri.
"Setelah sekitar delapan tahun saya akhirnya turun lagi di lempar cakram," ujar Suparniati di Stadion Sriwedari, Solo, Selasa.
Dia menyebut tidak bisa berlaga di nomor tolak peluru F20 karena nomor itu tidak dibuka untuk atlet berstatus elite seperti dirinya. Adapun F20 merupakan klasifikasi untuk atlet dengan hambatan intelektual.
Karena tolak peluru tertutup untuknya, Suparniati yang pernah berkompetisi di ASEAN Para Games dan Asian Para Games akhirnya harus memilih apakah mau turun di nomor lempar lembing atau lempar cakram pada Peparnas 2024.
Dia pun memilih lempar cakram dan mempersiapkan diri untuk itu selama satu bulan. Hal tersebut membuatnya harus menggali lagi kemampuan lama yang sudah ditinggalkan karena terakhir kali dia turun di nomor lempar cakram adalah di Peparnas 2016 Jawa Barat.
Baca juga: Amiyah persembahkan emas Peparnas 2024 untuk almarhum suami Suparniati mengaku sempat gugup saat bertanding di Solo, tetapi akhirnya mampu melontarkan cakram dengan baik. Catatan lemparan terbaiknya di Peparnas 2024 mencapai 33,5 meter dan berhak atas medali emas.
"Saya deg-degan karena tolak peluru berbeda dengan cakram. Meski peluru lebih berat, tetapi kalau kita tidak bisa tekniknya, ya, pasti tidak mampu melempar cakram," kata dia.
Suparniati menyebut dia sebenarnya tidak menargetkan apapun di Peparnas 2024 dan membiarkan kemampuan yang membawanya ke tujuan.
Oleh sebab itu, dia merasa senang dengan medali emas tersebut.
Suparniati ingin mempersembahkan medali emas Peparnas 2024-nya kepada orang tuanya yang tinggal di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.
"Medali ini untuk orang tua," kata dia.
Suparniati merupakan salah satu atlet para-atletik terbaik yang dimiliki Indonesia. Dia sudah tampil di beberapa edisi Peparnas mulai tahun 2012 di Riau.
Dia piawai mengisi beberapa nomor di para-atletik yakni tolak peluru, lempar lembing dan lempar cakram, meski spesialisasinya adalah tolak peluru.
Bahkan, di ASEAN Para Games 2017, Malaysia, dia sempat memecahkan rekor Asia tolak peluru F20 dengan jarak lemparan 11,03 meter.
Suparniati pernah meraih medali emas Asian Games 2018, Jakarta, dan perak di Asian Games 2022, China.
Baca juga: Tumit sakit tak halangi Rica Oktavia raih emas Peparnas 2024
Baca juga: Persiapan singkat Eirene Yosepine berbuah emas dari para-taekwondo
"Setelah sekitar delapan tahun saya akhirnya turun lagi di lempar cakram," ujar Suparniati di Stadion Sriwedari, Solo, Selasa.
Dia menyebut tidak bisa berlaga di nomor tolak peluru F20 karena nomor itu tidak dibuka untuk atlet berstatus elite seperti dirinya. Adapun F20 merupakan klasifikasi untuk atlet dengan hambatan intelektual.
Karena tolak peluru tertutup untuknya, Suparniati yang pernah berkompetisi di ASEAN Para Games dan Asian Para Games akhirnya harus memilih apakah mau turun di nomor lempar lembing atau lempar cakram pada Peparnas 2024.
Dia pun memilih lempar cakram dan mempersiapkan diri untuk itu selama satu bulan. Hal tersebut membuatnya harus menggali lagi kemampuan lama yang sudah ditinggalkan karena terakhir kali dia turun di nomor lempar cakram adalah di Peparnas 2016 Jawa Barat.
Baca juga: Amiyah persembahkan emas Peparnas 2024 untuk almarhum suami Suparniati mengaku sempat gugup saat bertanding di Solo, tetapi akhirnya mampu melontarkan cakram dengan baik. Catatan lemparan terbaiknya di Peparnas 2024 mencapai 33,5 meter dan berhak atas medali emas.
"Saya deg-degan karena tolak peluru berbeda dengan cakram. Meski peluru lebih berat, tetapi kalau kita tidak bisa tekniknya, ya, pasti tidak mampu melempar cakram," kata dia.
Suparniati menyebut dia sebenarnya tidak menargetkan apapun di Peparnas 2024 dan membiarkan kemampuan yang membawanya ke tujuan.
Oleh sebab itu, dia merasa senang dengan medali emas tersebut.
Suparniati ingin mempersembahkan medali emas Peparnas 2024-nya kepada orang tuanya yang tinggal di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.
"Medali ini untuk orang tua," kata dia.
Suparniati merupakan salah satu atlet para-atletik terbaik yang dimiliki Indonesia. Dia sudah tampil di beberapa edisi Peparnas mulai tahun 2012 di Riau.
Dia piawai mengisi beberapa nomor di para-atletik yakni tolak peluru, lempar lembing dan lempar cakram, meski spesialisasinya adalah tolak peluru.
Bahkan, di ASEAN Para Games 2017, Malaysia, dia sempat memecahkan rekor Asia tolak peluru F20 dengan jarak lemparan 11,03 meter.
Suparniati pernah meraih medali emas Asian Games 2018, Jakarta, dan perak di Asian Games 2022, China.
Baca juga: Tumit sakit tak halangi Rica Oktavia raih emas Peparnas 2024
Baca juga: Persiapan singkat Eirene Yosepine berbuah emas dari para-taekwondo
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: