Moskow (ANTARA) - Lebih dari 1.000 orang dievakuasi dari daerah sekitar fasilitas penyimpanan bahan bakar terbesar Rusia di Semenanjung Krimea, sehari setelah serangan drone (pesawat nirawak) Ukraina memicu kebakaran, kata otoritas setempat pada Selasa.

Sebuah pesawat nirawak Ukraina, Senin (7/10), menghantam depot bahan bakar terbesar di Feodosia, sebuah kota berpenduduk hampir 70 ribu orang yang terletak di Laut Hitam, hingga mengakibatkan kebakaran besar dan memaksa ratusan orang mengungsi.

"Untuk memastikan keselamatan mereka yang tinggal di dekat lokasi kejadian, 1.047 orang dipindahkan ke fasilitas akomodasi sementara," kata Igor Tkachenko, kepala pemerintahan kota itu, melalui Telegram.

Sebuah saluran Telegram Rusia mengunggah video kebakaran yang terjadi setelah beberapa ledakan, serta rambu jalan untuk Desa Berehove, dekat Feodosia.

Tkachenko menambahkan bahwa upaya pemadaman kebakaran masih berlangsung, dan semua layanan yang terlibat terus menjalin kontak dengan kantor pusat operasional.

Menurut laporan awal, tidak ada korban yang tercatat. Keadaan darurat akibat buatan manusia dalam skala lokal telah diumumkan di kota tersebut.

Sementara itu, militer Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa bahwa pasukannya telah berhasil menghantam depot bahan bakar di Feodosia.


Sumber: Anadolu

Baca juga: Sistem pertahanan Rusia cegat 33 'drone' di atas Krimea

Baca juga: Ukraina: Jalan kereta api rute Rusia-Krimea 'target militer yang sah'


Rusia cegat dan hancurkan 144 pesawat nirawak Ukraina di 9 wilayah