Ia mengatakan laju inflasi secara tahunan di Provinsi Lampung pun masih terkendali dengan tren yang melambat.
"Perekonomian di Provinsi Lampung pada 2024 ini, secara umum diprakirakan tumbuh positif di kisaran 4,4-4,9 persen dari tahun ke tahun. Dengan kecenderungan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 4,55 persen dari tahun ke tahun," ujar dia lagi.
Menurut dia, optimisme pertumbuhan positif perekonomian Lampung tersebut, didukung oleh masih kuatnya prospek dari beberapa sektor penunjang perekonomian daerah seperti sektor perdagangan, transportasi pergudangan, dan industri pengolahan.
"Dengan adanya ini, kami pun mengapresiasi berbagai langkah yang ditempuh Pemerintah Provinsi Lampung dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan mengendalikan inflasi, khususnya mengantisipasi perkembangan ekonomi ke depan," katanya pula.
Diketahui perkembangan perekonomian secara nasional telah terjadi tren deflasi yang terjadi selama lima bulan secara beruntun.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia mengalami deflasi 0,12 persen berdasarkan bulan per bulan pada September 2024.
Tren deflasi ini telah berlangsung sejak Mei 2024, dengan rincian deflasi 0,03 persen terjadi di Mei, 0,08 persen pada Juni, 0,18 persen di Juli, dan 0,03 persen pada Agustus. Inflasi tahunan tercatat sebesar 1,84 persen tahun per tahun dan inflasi tahun kalender 0,74 persen sejak awal tahun hingga saat ini.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meyakini deflasi yang telah terjadi selama lima bulan beruntun ini bukan sinyal negatif bagi perekonomian.
Baca juga: Lampung diminta jaga produksi pertanian sebagai lumbung pangan
Baca juga: Bappeda: Perekonomian Lampung ditargetkan tumbuh lebih baik