Kediri (ANTARA News) - Ketua tim pemenangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD, mengemukakan bahwa Pondok Pesantren Lirboyo Kediri tetap berkomitmen mendukung Prabowo-Hatta seperti tertuang dalam "tausiyah" dukungan kepada calon presiden tersebut.

"Tausiyah terus jalan demi kebaikan. Kami perjuangkan apa yang pernah ditausiyahkan agar Prabowo-Hatta bisa menang," katanya saat berkunjung ke PP Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Selasa.

Ia mengatakan, wafatnya pengasuh PP Lirboyo KH Idris Marzuki tidak akan berpengaruh pada dukungan yang telah dibuat. Bahkan, tidak perlu ada kesepakatan baru hanya karena wafatnya pengasuh ponpes tersebut.

"Semangat sudah berjalan terus dan terwariskan ke generasi penerus," katanya.

Ia juga menyatakan kedatangannya ke PP Lirboyo murni ingin silaturahmi dan takziah atas wafatnya KH Idris Marzuki. "Beliau itu sosok yang humanis, santun, dan luas ilmunya," tutur Mahfud.

Selain Mahfud MD, hadir juga mantan Menteri Agama Suryadharma Ali, serta Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz. Mereka takziah ke rumah duka, di PP Lirboyo, Kediri. KH Idris wafat pada Senin (9/6) sekitar pukul 09.50 WIB akibat sakit komplikasi yang dideritanya.

Sementara itu, Suryadharma Ali yang dikonfirmasi mengatakan sengaja datang ke rumah duka. Ia menganggap sosok KH Idris Marzuki sebagai orang tua, guru, penasihat.

"Beliau sosok ulama besar yang cukup konsentrasi terhadap pendidikan dan masalah kemasyarakatan," katanya menanggapi sosok KH Idris Marzuki.

Pihaknya mengaku merasa kehilangan sosok kiai sepuh yang menjadi panutan. Ia berharap, almarhum diterima di sisi Tuhan, dan keluarganya diberi kesabaran menghadapi cobaan tersebut.

"Semoga keluarga diberi ketabahan dan iman, dan terus menjalankan misi beliau (dakwah dan pendidikan)," katanya berharap.

Sejumlah karangan bunga dari calon Presiden Jokowi-JK serta dari Prabowo-Hatta juga tampak terpampang di lingkungan pondok.

Pengasuh PP Lirboyo KH Idris Marzuki wafat pada Senin (9/6) sekitar pukul 09.50 WIB. Ia wafat akibat sakit komplikasi. KH Idris juga sempat dirawat di RS DR Soetomo Surabaya, tapi kondisinya terus memburuk.

(KR-DHS/I007)