Pemerintah harap inflasi Juli kurang dari 1 persen
10 Juni 2014 20:20 WIB
Pejabat baru Menko Perekonomian Chairul Tanjung (kiri) berjabat tangan dengan pejabat lama Hatta Rajasa (kanan) saat pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/5. Chairul Tanjung menjadi Menko Perekonomian menggantikan posisi Hatta Rajasa yang mundur untuk maju menjadi Cawapres. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berharap inflasi pada Juli kurang dari satu persen sehingga salah satu indikator ekonomi itu tahun ini tetap terkendali.
"Inflasi pada Juli nanti diperkirakan merupakan puncak inflasi selama 2014 karena ada Lebaran dan tahun ajaran baru," kata Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung di Jakarta, Selasa.
Ia menyebutkan setelah mencapai puncaknya pada Juli, laju inflasi diharapkan turun kembali pada Agustus 2014.
Mengenai inflasi bulan Juni dimana sudah memasuki bulan puasa dan mendekati Idul Fitri, Chairul Tanjung berharap hanya akan mencapai sekitar 0,4 persen.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Mei 2014 mencapai 0,16 persen, sehingga laju inflasi tahun kalender mencapai 1,56 persen dan inflasi tahunan 7,32 persen.
Chairul Tanjung menyebutkan persiapan menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1435 Hijriah saat ini lebih baik dimana harga-harga kebutuhan pokok lebih stabil didukung dengan pasokan dan hasil panen yang cukup baik.
Ia mencontohkan untuk stok beras pemerintah di Perum Bulog saat ini mencapai 1,9 juta ton yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Idul Fitri.
"Bulog akan melakukan operasi pasar secara komersial agar tidak terjadi lonjakan harga," katanya.
Sementara untuk bawang putih yang sebagian besar (95 persen) dipenuhi dengan impor, Chairul menyebutkan akan masuk pasokan bawang putih yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga bulan puasa dan lebaran.
Sementara terkait dengan kelancaran distribusi logistik, menurut Chairul, Mendagri sudah mengeluarkan instruksi kepada seluruh kepala daerah agar menjaga kondisi jalan tetap baik untuk mendukung kelancaran distribusi kebutuhan pokok.
"Mendagri sudah menginstruksikan kepada daerah untuk menjaga kondisi jalan untuk mendukung kelancaran pergerakan barang, termasuk orang saat Lebaran nanti," kata Chairul.
"Inflasi pada Juli nanti diperkirakan merupakan puncak inflasi selama 2014 karena ada Lebaran dan tahun ajaran baru," kata Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung di Jakarta, Selasa.
Ia menyebutkan setelah mencapai puncaknya pada Juli, laju inflasi diharapkan turun kembali pada Agustus 2014.
Mengenai inflasi bulan Juni dimana sudah memasuki bulan puasa dan mendekati Idul Fitri, Chairul Tanjung berharap hanya akan mencapai sekitar 0,4 persen.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Mei 2014 mencapai 0,16 persen, sehingga laju inflasi tahun kalender mencapai 1,56 persen dan inflasi tahunan 7,32 persen.
Chairul Tanjung menyebutkan persiapan menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1435 Hijriah saat ini lebih baik dimana harga-harga kebutuhan pokok lebih stabil didukung dengan pasokan dan hasil panen yang cukup baik.
Ia mencontohkan untuk stok beras pemerintah di Perum Bulog saat ini mencapai 1,9 juta ton yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Idul Fitri.
"Bulog akan melakukan operasi pasar secara komersial agar tidak terjadi lonjakan harga," katanya.
Sementara untuk bawang putih yang sebagian besar (95 persen) dipenuhi dengan impor, Chairul menyebutkan akan masuk pasokan bawang putih yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga bulan puasa dan lebaran.
Sementara terkait dengan kelancaran distribusi logistik, menurut Chairul, Mendagri sudah mengeluarkan instruksi kepada seluruh kepala daerah agar menjaga kondisi jalan tetap baik untuk mendukung kelancaran distribusi kebutuhan pokok.
"Mendagri sudah menginstruksikan kepada daerah untuk menjaga kondisi jalan untuk mendukung kelancaran pergerakan barang, termasuk orang saat Lebaran nanti," kata Chairul.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: