Kepala BNPB: Diplomasi kebencanaan efektif ubah kebijakan luar negeri
8 Oktober 2024 13:29 WIB
Penobatan gelar Doktor Hubungan Internasional kepada Kepala Badan Nasional Penanggulanhan Bencana (BNPB) Suharyanto (kiri) setelah menjalani sidang terbuka di Ruang Sidang Program Pascasarjana Fisip Kampus Universitas Padjajaran Bandung, Jawa Barat, Senin (7/10/2024). (ANTARA/HO-BNPB)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto membuktikan bahwa diplomasi kebencanaan dapat menjadi alat yang efektif untuk mengubah kebijakan luar negeri suatu negara.
Hal tersebut dibuktikan melalui disertasinya yang berhasil dipertahankan pada sidang terbuka promosi doktor di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, Senin.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, Suharyanto mengatakan bantuan kemanusiaan Indonesia ke Vanuatu sebagai contoh konkret bagaimana diplomasi kebencanaan mampu menjembatani hubungan bilateral yang sebelumnya kurang harmonis.
Suharyanto yang kini resmi menyandang gelar doktor dalam bidang Hubungan Internasional dengan predikat cumlaude itu berhasil mengungkap potensi besar dari diplomasi kebencanaan.
Baca juga: Diplomasi literasi bencana
Dalam disertasinya yang berjudul "Diplomasi Kebencanaan Indonesia Ke Negara-Negara Pasifik di Masa Presiden Joko Widodo: Studi Tentang Bantuan Kemanusiaan Dari Indonesia ke Vanuatu", ia menunjukkan bagaimana bantuan kemanusiaan yang diberikan Indonesia ke Vanuatu setelah bencana alam mampu memperbaiki hubungan bilateral kedua negara.
Salah satu temuan penting dalam penelitiannya adalah bahwa diplomasi kebencanaan dapat menjadi katalisator perubahan kebijakan luar negeri dalam jangka panjang. Asalkan didukung oleh program dan kegiatan yang berkelanjutan, baik dalam konteks bencana maupun non-bencana, diplomasi ini dapat membawa dampak positif yang signifikan.
Baca juga: BNPB: Renovasi Bandara Vanuatu bantuan Indonesia masih berprogres
Tim penguji memberikan apresiasi yang tinggi atas temuan penelitian tersebut. Ketua sidang Prof Ida Widianingsih menilai bahwa disertasi Suharyanto sangat relevan dan dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menghadapi situasi darurat bencana.
Dengan meraih gelar doktor dan hasil penelitian yang inovatif, Suharyanto diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi dalam pengembangan kebijakan penanggulangan bencana di Indonesia, serta memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi kebencanaan internasional.
Tim penguji dalam sidang terbuka antara lain Prof Dr R Widya Setiabudi Sumadinata yang pada kesempatan itu diwakili oleh Prof Ida Widianingsih, Sekretaris Sidang Dr Wawan Budi Darmawan, dan Ketua Tim Promotor Prof Dr R Widya Setiabudi Sumadinata.
Baca juga: RI terbangkan bantuan untuk korban bencana di Papua Nugini sore ini
Hal tersebut dibuktikan melalui disertasinya yang berhasil dipertahankan pada sidang terbuka promosi doktor di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, Senin.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, Suharyanto mengatakan bantuan kemanusiaan Indonesia ke Vanuatu sebagai contoh konkret bagaimana diplomasi kebencanaan mampu menjembatani hubungan bilateral yang sebelumnya kurang harmonis.
Suharyanto yang kini resmi menyandang gelar doktor dalam bidang Hubungan Internasional dengan predikat cumlaude itu berhasil mengungkap potensi besar dari diplomasi kebencanaan.
Baca juga: Diplomasi literasi bencana
Dalam disertasinya yang berjudul "Diplomasi Kebencanaan Indonesia Ke Negara-Negara Pasifik di Masa Presiden Joko Widodo: Studi Tentang Bantuan Kemanusiaan Dari Indonesia ke Vanuatu", ia menunjukkan bagaimana bantuan kemanusiaan yang diberikan Indonesia ke Vanuatu setelah bencana alam mampu memperbaiki hubungan bilateral kedua negara.
Salah satu temuan penting dalam penelitiannya adalah bahwa diplomasi kebencanaan dapat menjadi katalisator perubahan kebijakan luar negeri dalam jangka panjang. Asalkan didukung oleh program dan kegiatan yang berkelanjutan, baik dalam konteks bencana maupun non-bencana, diplomasi ini dapat membawa dampak positif yang signifikan.
Baca juga: BNPB: Renovasi Bandara Vanuatu bantuan Indonesia masih berprogres
Tim penguji memberikan apresiasi yang tinggi atas temuan penelitian tersebut. Ketua sidang Prof Ida Widianingsih menilai bahwa disertasi Suharyanto sangat relevan dan dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menghadapi situasi darurat bencana.
Dengan meraih gelar doktor dan hasil penelitian yang inovatif, Suharyanto diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi dalam pengembangan kebijakan penanggulangan bencana di Indonesia, serta memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi kebencanaan internasional.
Tim penguji dalam sidang terbuka antara lain Prof Dr R Widya Setiabudi Sumadinata yang pada kesempatan itu diwakili oleh Prof Ida Widianingsih, Sekretaris Sidang Dr Wawan Budi Darmawan, dan Ketua Tim Promotor Prof Dr R Widya Setiabudi Sumadinata.
Baca juga: RI terbangkan bantuan untuk korban bencana di Papua Nugini sore ini
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Tags: