Jakarta (ANTARA) -
Organisasi masyarakat (ormas) lintas agama mengapresiasi capaian Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang mampu mengayomi serta menjaga kerukunan antar-umat beragama di Indonesia.
"Hari ini kita semua bisa merasakan umat seluruh agama bisa hidup rukun. Ini karena Gus Yaqut berpijak di atas semua agama dan menjadi pengayom umat. Masyarakat bisa menjalankan ibadahnya dengan baik sehingga toleransi juga mampu terwujud," ujar Ketua Umum Generasi Muda Khonghucu (Gemaku) Kristan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Kristan mengungkapkan selama Menag Yaqut memimpin Kementerian Agama (Kemenag), Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) terus menunjukkan tren positif.

Pada 2022 Indeks KUB sebesar 73,09, kemudian tahun 2023 sebesar 76,02 dan 2024 sebesar 76,47. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa kinerja Menag Yaqut, kata dia, selama ini membanggakan.

Baca juga: Menag: Indonesia contoh terbaik bangun dialog antaragama dan peradaban
Prestasi lainnya, kata dia, adalah melakukan transformasi layanan Kemenag dari yang awalnya konvensional dan kaku menjadi serba digital. Transformasi ini membuat layanan menjadi lebih transparansi dan mencegah praktik penyimpangan seperti korupsi.

"Berbagai terobosan besar ini telah diakui dan mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, seperti lembaga penegak hukum, BPS, ormas, lembaga publik independen dan media massa. Semua bangga dengan perubahan di Kementerian Agama karena sangat menyentuh kebutuhan publik," kata Kristan.

Sebagai bentuk dukungan kepada Menag Yaqut, sebanyak 18 perwakilan ormas bersilaturahmi ke presiden terpilih Prabowo Subianto. Kehadiran rombongan ke kediaman Prabowo di Jalan Kartanegara Jakarta Selatan ini untuk menyampaikan aspirasi dan menyerahkan secara resmi surat dukungan untuk Menag Yaqut.

Baca juga: Ormas diimbau berperan merawat kerukunan umat beragama
Ketua Umum Serikat Sarjana Muslimin Indonesia (SESMI) Sanusi mengakui Menag Yaqut memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat kuat. Selain loyalitasnya tinggi, Yaqut termasuk sosok pemimpin pemberani.

Yaqut dianggap selalu berada di barisan terdepan dalam melawan semua usaha kelompok intoleran berlabel agama yang bertujuan merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila.

"Beliau tokoh muda NU yang memiliki jiwa ksatria dan konsisten dalam sikapnya. Indonesia sangat membutuhkan sosok-sosok pemimpin yang berani berdiri demi membela kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.

Baca juga: DMI minta umat Islam rukun dan solid