London (ANTARA News) - Jack Colback pergi dari Sunderland dan meninggalkan rasa getir kepada mantan klubnya lantaran bergabung dengan rival lokal mereka di Liga Inggris, Newcastle United, dengan status bebas transfer pada Senin malam waktu setempat.

Pemain berusia 24 tahun itu menyetujui kontrak jangka panjang di St James's Park menyusul habisnya masa kontrak pada musim panas mendatang dengan Sunderland, namun klub itu merasa marah atas keadaan yang menyebabkan kepindahan Colback.

Sunderland mengklaim mereka telah memenuhi permintaan Colback dan merasa yakin ia akan bertahan, namun ternyata mantan punggawa Inggris U-20 itu berubah pikiran.

"Jack adalah seorang pemain yang telah kami rawat dan bina melewati sistem akademi sejak berusia delapan tahun," demikian pernyataan resmi klub dalam situs mereka (www.safc.com).

"Kami memberi dia kesempatan untuk menjadi pesepakbola profesional dan merasa sangat kecewa dengan situasi yang telah menyebabkan dia pergi dari klub ini."

Sunderland menyatakan bahwa pembicaraan kontrak ditunda atas permintaan Colback hingga status klub tetap berada di kompetisi tertinggi Inggris dapat dipastikan dan kecewa karena tidak diberi kesempatan untuk bernegosiasi lebih lanjut.

"Bahwa dia meninggalkan klub yang telah membentuk dirinya dengan cara seperti ini, tanpa memberi kesempatan kepada Sunderland untuk menuai hasil investasi yang telah dikucurkan demi membentuk dia sebagai seorang pemain, telah meninggalkan rasa yang getir," tulis klub.

Colback, yang tampil lebih dari 100 kali bersama Sunderland dan turut serta dalam tim yang tumbang dari Manchester City di partai final Piala Liga pada Maret, mengatakan bahwa kesempatan bermain untuk Newcastle terlalu besar untuk dilewatkan.

"Saya tentu bahagia, dapat bergabung dengan tim yang saya dukung semasa kecil, tim kampung halaman saya, tentu sangat spesial bagi saya," katanya sebagaimana dilansir situs resmi Newcastle (www.nufc.co.uk).

"Ini kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Apabila anda bertanya kepada seluruh pendukung sepak bola di seluruh dunia satu hal yang ingin mereka lakukan sebelum meninggal, adalah bermain untuk tim yang mereka dukung dan saya mendapatkan kesempatan itu," katanya seperti dilaporkan Reuters.