Jokowi: Transisi pemerintahan kunci optimisme ekonomi nasional
8 Oktober 2024 10:56 WIB
Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam agenda pembukaan BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2024). (ANTARA/Andi Firdaus)
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan transisi pemerintahan yang berjalan dengan baik dan lancar penting untuk menjaga optimisme masyarakat dan stabilitas politik maupun ekonomi nasional.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat membuka acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa.
"12 hari lagi transisi kepemimpinan nasional akan terjadi, tanggal 20 Oktober yang akan datang, Bapak Jenderal TNI Purnawirawan Prabowo Subianto akan dilantik sebagai Presiden RI," kata Presiden Jokowi membuka pidatonya di hadapan para investor.
Presiden Jokowi mengungkapkan rasa senangnya terhadap proses transisi kepemimpinan di Indonesia yang berlangsung lancar menjelang pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Dalam pernyataannya, Jokowi menekankan bahwa persiapan menuju pelantikan berjalan dengan baik, dengan rencana kerja dan program yang telah disusun secara matang.
Baca juga: Jokowi yakini transisi pemerintahan mulus dan bergerak tanpa jeda
"Hampir di setiap rapat paripurna, rapat terbatas, apapun topiknya, Pak Prabowo selalu hadir kalau sebelumnya hanya untuk urusan pertahanan. Tapi setelah jadi presiden terpilih, di semua rapat terbatas, rapat paripurna, selalu hadir, sehingga rencana-rencana untuk program unggulan yang akan dilaksanakan oleh Pak Prabowo itu betul-betul disiapkan dengan baik dengan menteri-menteri yang sekarang," katanya.
Menurut Jokowi, Prabowo secara rutin bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, dengan frekuensi hampir setiap hari, untuk mempersiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
"Sebagai contoh, untuk RAPBN 2025, saya nggak tahu pertemuan Pak Prabowo dengan Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapkan itu," katanya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menceritakan pengalaman transisi kepemimpinannya pada 2014 yang memakan waktu 1-1,5 tahun, adalah pelajaran berharga.
"Artinya, 1-1,5 tahun waktu kita hilang. Karena itu, saya sangat senang sekali proses transisi ke pemerintahan ini kita harapkan yang tinggal 12 hari, berjalan dengan baik dan berjalan dengan mulus," katanya.
Baca juga: Jokowi siap lakukan "groundbreaking" kembali di IKN
Ia juga menekankan pentingnya transisi yang lancar untuk menjaga stabilitas politik dan ekonomi di tanah air.
"Karena transisi ke pemerintahan yang berjalan dengan baik dan mulus itu penting untuk menjaga optimisme kita semuanya, untuk menjaga stabilitas, baik itu politik maupun ekonomi," katanya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan pengarahan ke sekitar 2.000 tamu undangan dari kalangan pemangku kebijakan di acara BNI Investor Daily Summit 2024.
Tamu undangan tersebut terdiri atas para pimpinan lembaga negara, duta besar negara sahabat, para menteri Kabinet Indonesia Maju, para speaker dari akademisi, pelaku usaha, rektor hingga mahasiswa.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangannya mengatakan kegiatan untuk menumbuhkan ekonomi nasional yang prospektif dan realisasi kinerja yang positif.
"Kami harapkan dapat mendorong sentimen positif bagi para investor untuk terus menanamkan modal di Indonesia," kata Yusuf menambahkan.
Acara bertema "Accelerating Resilient Growth" itu diharapkan Yusuf bisa menyampaikan pesan optimisme, khususnya ke para investor dan pemangku kepentingan perekonomian nasional dan global bahwa Indonesia akan terus tumbuh positif dan berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat membuka acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa.
"12 hari lagi transisi kepemimpinan nasional akan terjadi, tanggal 20 Oktober yang akan datang, Bapak Jenderal TNI Purnawirawan Prabowo Subianto akan dilantik sebagai Presiden RI," kata Presiden Jokowi membuka pidatonya di hadapan para investor.
Presiden Jokowi mengungkapkan rasa senangnya terhadap proses transisi kepemimpinan di Indonesia yang berlangsung lancar menjelang pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Dalam pernyataannya, Jokowi menekankan bahwa persiapan menuju pelantikan berjalan dengan baik, dengan rencana kerja dan program yang telah disusun secara matang.
Baca juga: Jokowi yakini transisi pemerintahan mulus dan bergerak tanpa jeda
"Hampir di setiap rapat paripurna, rapat terbatas, apapun topiknya, Pak Prabowo selalu hadir kalau sebelumnya hanya untuk urusan pertahanan. Tapi setelah jadi presiden terpilih, di semua rapat terbatas, rapat paripurna, selalu hadir, sehingga rencana-rencana untuk program unggulan yang akan dilaksanakan oleh Pak Prabowo itu betul-betul disiapkan dengan baik dengan menteri-menteri yang sekarang," katanya.
Menurut Jokowi, Prabowo secara rutin bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, dengan frekuensi hampir setiap hari, untuk mempersiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
"Sebagai contoh, untuk RAPBN 2025, saya nggak tahu pertemuan Pak Prabowo dengan Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapkan itu," katanya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menceritakan pengalaman transisi kepemimpinannya pada 2014 yang memakan waktu 1-1,5 tahun, adalah pelajaran berharga.
"Artinya, 1-1,5 tahun waktu kita hilang. Karena itu, saya sangat senang sekali proses transisi ke pemerintahan ini kita harapkan yang tinggal 12 hari, berjalan dengan baik dan berjalan dengan mulus," katanya.
Baca juga: Jokowi siap lakukan "groundbreaking" kembali di IKN
Ia juga menekankan pentingnya transisi yang lancar untuk menjaga stabilitas politik dan ekonomi di tanah air.
"Karena transisi ke pemerintahan yang berjalan dengan baik dan mulus itu penting untuk menjaga optimisme kita semuanya, untuk menjaga stabilitas, baik itu politik maupun ekonomi," katanya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan pengarahan ke sekitar 2.000 tamu undangan dari kalangan pemangku kebijakan di acara BNI Investor Daily Summit 2024.
Tamu undangan tersebut terdiri atas para pimpinan lembaga negara, duta besar negara sahabat, para menteri Kabinet Indonesia Maju, para speaker dari akademisi, pelaku usaha, rektor hingga mahasiswa.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangannya mengatakan kegiatan untuk menumbuhkan ekonomi nasional yang prospektif dan realisasi kinerja yang positif.
"Kami harapkan dapat mendorong sentimen positif bagi para investor untuk terus menanamkan modal di Indonesia," kata Yusuf menambahkan.
Acara bertema "Accelerating Resilient Growth" itu diharapkan Yusuf bisa menyampaikan pesan optimisme, khususnya ke para investor dan pemangku kepentingan perekonomian nasional dan global bahwa Indonesia akan terus tumbuh positif dan berkelanjutan.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: