Jakarta (ANTARA News) - Lembaga pemantau jejaring sosial Katapedia menyebutkan debat calon presiden dan wakil presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Senin malam kemarin menjadi perbincangan hangat di jejaring sosial.

"Debat ini juga menjadi perbincangan hangat di jejaring sosial, entah itu dari pendukung Jokowi, Prabowo, atau swing voters (pemilih mengambang) yang masih belum menentukan dukungan," ujar Direktur Katapedia Indonesia Deddy Rahman di Jakarta, Selasa.

Katapedia mengumpulkan berbagai data menarik yang dapat menggambarkan posisi nyata kedua capres sehari setelah debat calon presiden.

Katapedia merekam media daring, pasangan Jokowi-JK mengungguli pasangan Prabowo-Hatta dengan 175 berita, sementara yang mengulas Prabowo-Hatta 137 berita.

Jumlah berita positif tentang Jokowi berjumlah 49 berita, sementara berita positif yang membahas Prabowo 41.

Di Twitter, situasi bisa dibilang berimbang meskipun angka menunjukkan Jokowi-JK unggul tipis dengan 15.903 kali dibicarakan di Twitter, sedangkan 15.006 untuk Prabowo-Hatta.

"Jokowi diasosiasikan dengan kata-kata dipercaya, presiden, pilih, dan pemimpin, sedangkan Prabowo-Hatta diasosiasikan dengan kata-kata HAM, hukum, dan menang," kata Deddy.

Pembicaraan itu berkaitan dengan isi debat capres ketika Jokowi-JK menanyakan soal pelanggaran HAM dan hukum kepada Prabowo-Hatta.

"Besarnya jumlah pembicaraan di Twitter beberapa jam setelah debat capres menunjukkan atensi masyarakat Indonesia terhadap pilihan mereka," tambah dia.

Deddy mengatakan Katapedia akan terus memantau beberapa debat capres lainnya.