Jakarta (ANTARA News) - Calon Presiden Prabowo Subianto mengingatkan ada kekuatan besar yang mengira bisa membeli Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Bangsa kita mau dibeli, semuanya dibeli akhirnya rakyat kita tidak jelas," katanya dalam acara Deklarasi Kebangkitan Desa Nusantara yang digagas Persatuan Perangkat Desa Indonesia di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa.
Dia mengatakan, konon kata pihak luar, pejabat bisa dibeli, survei bisa dibeli.
Karena itu, bersama Cawapres Hatta Rajasa, Prabowo menyatakan berkomitmen menyelamatkan bangsa dan, kekayaan Bangsa Indonesia untuk disalurkan seluruhnya untuk rakyat Indonesia.
Saat ini, kata dia, yang menikmati kekayaan itu orang itu-itu saja, sedangkan kesenjangan antara yang kaya dengan si miskin semakin lebar.
Prabowo mengkritik pejabat yang mengaku berpengalaman namun faktanya di lapangan kemiskinan meningkat.
Dia mengajak para relawan untuk mengawasi pelaksanaan Pilpres 9 Juli mendatang. "Mari kita amankan tempat pemungutan suara (tps) oleh relawan," kata dia.
Dia juga mengingatkan Indonesia berhati-hati dengan tidak menjadikan demokrasi yang dianut sebagai demokrasi "wani piro".
"Banyak tokoh yang banyak bicara tapi tidak sesuai dengan perlaku," katanya sambil menjelaskan dia kalau berbicara apa adanya jika A ya A, jika B ya B, "Kalau maling yang maling," katanya.
Prabowo ingatkan ada kekuatan besar beli Indonesia
10 Juni 2014 13:48 WIB
Prabowo Subianto (kiri) (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: