KBRI Bangkok gelar pameran lukisan karya seniman Indonesia dan Thailand
7 Oktober 2024 22:56 WIB
Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand merangkap UNESCAP Rachmat Budiman (tengah) pada acara pemeran lukisan ‘Blending Souls’ yang diselenggarakan KBRI Bangkok di Galeri Nasional Thailand, Bangkok pada Senin (7/10/2024). (ANTARA/HO-KBRI Bangkok)
Jakarta (ANTARA) - Pameran lukisan bertema Blending Souls yang diselenggarakan KBRI Bangkok di Galeri Nasional Thailand, Bangkok pada 4-30 Oktober menghadirkan karya-karya terbaik dari 24 seniman Indonesia dan Thailand.
Melalui siaran pers KBRI Bangkok di Jakarta, Senin, Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand merangkap UNESCAP Rachmat Budiman menyampaikan harapannya agar pameran tersebut dapat menjadi ruang bagi pertukaran kreasi dan perasaan yang menyambungkan hati dan pikiran seniman kedua negara, sehingga menciptakan sebuah perpaduan harmonis antar kedua komunitas.
Sebanyak 14 seniman Indonesia dan 10 seniman Thailand mengeksplorasi berbagai topik, mulai dari simbol-simbol budaya hingga refleksi pribadi mengenai diplomasi.
Adapun seniman Indonesia yang berpartisipasi pada acara tersebut adalah Camelia Mitasari Hasibuan, Edi Sunaryo, Erica Hestu Wahyuni, Galuh Tajimalela, Heri Dono, I Made Ruta, Ketut Muka Pendet, Made Toris Mahendra, Ni Nyoman Sani, Prajna Dewantara Wirata, Putu Sutawijaya, Rendra Santana, Sugeng Pramuji Hidayat, dan Wayan Kun Adnyana.
Sementara 10 seniman Thailand yakni Banlu Wiriyapornprapas, Chalermsak Radanachan, Kreingkrai Kulphun, Panupong Kongyen, Pannaphan Yodmanee, Phunsee Srisuphar, Pongpan Chantanamattha, Sompote Singthong, Somsak Chowtadapong, dan Suchart Vongthong.
Dubes Rachmat turut memamerkan tiga karya lukisan miliknya yang mencerminkan diplomasi budaya antara kedua negara.
Pameran yang juga didukung dua kurator ternama Indonesia, Agus Dermawan T. dan Mikke Susanto serta kurator Thailand Padhung Prommoon itu, resmi dibuka pada 4 Oktober.
Pemotongan pita dilakukan oleh Dubes Rachmat bersama Presiden Senat Thailand Mongkol Surasajja, Executive Secretary of the UNESCAP Armida Salsiah Alisahbana, Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt, Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan Thailand Sathaporn Kaewpiangphen serta Deputi Direktur Jenderal Departemen Seni Rupa Kementerian Kebudayaan Thailand Jesara Chivawichawankul
Pada kesempatan itu, Chadchart Sittipunt mengapresiasi KBRI Bangkok atas penyelenggaraan kegiatan pameran lukisan yang akan meningkatkan rasa saling pengertian dan penguatan persahabatan kedua negara.
Pembukaan pameran dihadiri oleh 270 tamu dari kalangan korps diplomatik, akademisi di bidang seni, para pecinta seni dan kolektor benda seni di Thailand.
Selain penampilan tari Wonderland yang dibawakan Sekolah Indonesia Bangkok, ada pula kegiatan live painting oleh seniman Indonesia, Sugeng Pramuji Hidayat.
Selama di Bangkok, para seniman Indonesia juga aktif terlibat dalam sejumlah workshop dan artists talk di Sekolah Indonesia Bangkok, American School of Bangkok, Poh Chang Academy of Arts, dan Galeri Nasional Thailand.
Kesempatan itu dimanfaatkan oleh para seniman untuk memperkenalkan perkembangan seni lukis Indonesia, workshop melukis dan untuk menjelaskan makna berbagai lukisan yang dipamerkan serta kegiatan melukis kolaborasi antara seniman Indonesia dan Thailand, menurut pernyataan.
Pameran Blending Souls menegaskan bahwa diplomasi tidak hanya terbatas pada jalur formal, tetapi dapat diungkapkan dengan indah melalui seni dan karya-karya yang dipamerkan yang mengajak para pengunjung untuk lebih memahami hubungan budaya, sosial, dan lingkungan yang mengikat antar kedua negara.
Melalui siaran pers KBRI Bangkok di Jakarta, Senin, Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand merangkap UNESCAP Rachmat Budiman menyampaikan harapannya agar pameran tersebut dapat menjadi ruang bagi pertukaran kreasi dan perasaan yang menyambungkan hati dan pikiran seniman kedua negara, sehingga menciptakan sebuah perpaduan harmonis antar kedua komunitas.
Sebanyak 14 seniman Indonesia dan 10 seniman Thailand mengeksplorasi berbagai topik, mulai dari simbol-simbol budaya hingga refleksi pribadi mengenai diplomasi.
Adapun seniman Indonesia yang berpartisipasi pada acara tersebut adalah Camelia Mitasari Hasibuan, Edi Sunaryo, Erica Hestu Wahyuni, Galuh Tajimalela, Heri Dono, I Made Ruta, Ketut Muka Pendet, Made Toris Mahendra, Ni Nyoman Sani, Prajna Dewantara Wirata, Putu Sutawijaya, Rendra Santana, Sugeng Pramuji Hidayat, dan Wayan Kun Adnyana.
Sementara 10 seniman Thailand yakni Banlu Wiriyapornprapas, Chalermsak Radanachan, Kreingkrai Kulphun, Panupong Kongyen, Pannaphan Yodmanee, Phunsee Srisuphar, Pongpan Chantanamattha, Sompote Singthong, Somsak Chowtadapong, dan Suchart Vongthong.
Dubes Rachmat turut memamerkan tiga karya lukisan miliknya yang mencerminkan diplomasi budaya antara kedua negara.
Pameran yang juga didukung dua kurator ternama Indonesia, Agus Dermawan T. dan Mikke Susanto serta kurator Thailand Padhung Prommoon itu, resmi dibuka pada 4 Oktober.
Pemotongan pita dilakukan oleh Dubes Rachmat bersama Presiden Senat Thailand Mongkol Surasajja, Executive Secretary of the UNESCAP Armida Salsiah Alisahbana, Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt, Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan Thailand Sathaporn Kaewpiangphen serta Deputi Direktur Jenderal Departemen Seni Rupa Kementerian Kebudayaan Thailand Jesara Chivawichawankul
Pada kesempatan itu, Chadchart Sittipunt mengapresiasi KBRI Bangkok atas penyelenggaraan kegiatan pameran lukisan yang akan meningkatkan rasa saling pengertian dan penguatan persahabatan kedua negara.
Pembukaan pameran dihadiri oleh 270 tamu dari kalangan korps diplomatik, akademisi di bidang seni, para pecinta seni dan kolektor benda seni di Thailand.
Selain penampilan tari Wonderland yang dibawakan Sekolah Indonesia Bangkok, ada pula kegiatan live painting oleh seniman Indonesia, Sugeng Pramuji Hidayat.
Selama di Bangkok, para seniman Indonesia juga aktif terlibat dalam sejumlah workshop dan artists talk di Sekolah Indonesia Bangkok, American School of Bangkok, Poh Chang Academy of Arts, dan Galeri Nasional Thailand.
Kesempatan itu dimanfaatkan oleh para seniman untuk memperkenalkan perkembangan seni lukis Indonesia, workshop melukis dan untuk menjelaskan makna berbagai lukisan yang dipamerkan serta kegiatan melukis kolaborasi antara seniman Indonesia dan Thailand, menurut pernyataan.
Pameran Blending Souls menegaskan bahwa diplomasi tidak hanya terbatas pada jalur formal, tetapi dapat diungkapkan dengan indah melalui seni dan karya-karya yang dipamerkan yang mengajak para pengunjung untuk lebih memahami hubungan budaya, sosial, dan lingkungan yang mengikat antar kedua negara.
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: