Baca juga: Pengamat nilai visi dan misi cagub DKI untuk atasi macet realistis
"Desentralisasi dan pendekatan bawah atas (bottom up) tidak bisa dijadikan pendekatan dominan. Kombinasikan dengan pendekatan yang mengedukasi dan memberi arahan," kata Andrinof.
Baca juga: Ini solusi tiga cawagub entaskan pengangguran Gen Z di Jakarta
"Mereka harus dilatih untuk berkreasi maka kami lebih menawarkan cara-cara untuk mereka berkembang dengan apa yang dimiliki oleh mereka," ucap Pramono.
Pramono juga membayangkan bagaimana jika para Gen Z dilibatkan dari kegiatan-kegiatan ekonomi kreatif mulai dari hal-hal yang kecil akan menjadi hal yang luar biasa.
"Itu akan menjadi sesuatu income atau pendapatan baru bagi para Gen Z di manapun para Gen Z itu berada" ujar Pramono.
Baca juga: KPU DKI imbau paslon maksimalkan gagasan ketimbang gimik saat debat
Pramono juga menyoroti isu pendidikan di Jakarta yang menyoroti data anak putus sekolah dan ketimpangan penghasilan guru honorer.
Lalu menjanjikan sejumlah solusi, yakni wajib belajar 12 tahun tuntas, Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) sampai lulus kuliah. Selanjutnya pelatihan guru penyandang disabilitas serta beasiswa S2 S3 untuk guru dan dosen.
Di bidang kesehatan, Pramono menjanjikan adanya saluran langsung (hotline center) 24 jam layanan psikolog, persingkat waktu antrean BPJS, penambahan fasilitas kesehatan dan menyediakan RS Apung, kapal ambulan, dan helikopter ambulan di Kepulauan Seribu.