Solo (ANTARA) - Atlet para tenis meja Anas Mustofa berambisi meraih medali emas pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2028, meski dinilai masih belum cukup umur.

Anas yang kini masih berusia 14 tahun dipastikan tak dapat bertanding karena faktor usia yang masih belum memenuhi standar.

“Sebenarnya saya belum bisa ikut Peparnas tahun ini karena usia saya baru 14 tahun, kalah bersaing dengan senior. Tapi empat tahun lagi, saya pasti ikut," ujar Anas, yang merupakan atlet penyala api kaldron pada upacara pembukaan Peparnas XVII 2024, Senin.

“Targetnya langsung emas, saya optimistis bisa dapat medali di Peparnas berikutnya,” imbuh Arnas yang berasal dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah tersebut.

Baca juga: Jateng optimistis raih juara umum pada Peparnas 2024

Anas yang berkecimpung sebagai atlet para tenis meja sejak tahun 2022 tersebut sebenarnya sudah memiliki prestasi mentereng, yaitu meraih medali emas di Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) Solo 2023. Dengan modal prestasi ini, Anas optimistis bisa meraih medali emas pada pertandingan Peparnas perdananya nanti.

“Saya mulai menekuni para tenis meja sejak 2022, waktu kelas 1 SMP. Orang tua saya sangat senang dan bangga ketika saya ditawari menjadi atlet,” ungkap Arnas.

Meski tak dapat mengikuti gelaran Peparnas pada edisi kali ini tak menyurutkan semangat Anas untuk bisa bersaing menjadi atlet para tenis meja Indonesia ke depannya. Sebagai siswa Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas (Skodi) Solo, Anas bertekad untuk terus mengasah kemampuannya dan meningkatkan prestasinya dengan memperbanyak latihan.​​​​​​​

Anas sedikit bercerita mengenai pengalamannya yang ditunjuk sebagai penyala api kaldron melalui kabar yang datang secara mendadak, karena baru diberitahukan pada Kamis lalu.

“Hari Kamis dapat kabar, dadakan banget. Saya sempat deg-degan tapi juga sangat bangga karena akan dilihat banyak orang. Orang tua juga sangat senang,” tuturnya.

Baca juga: Menpora sebut Peparnas jadi panggung kekuatan atlet disabilitas
Baca juga: PB Peparnas kerja keras untuk pastikan kesetaraan atlet disabilitas