Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Raharjo menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) desa agar memiliki kreativitas dan inovasi sehingga mampu mengembangkan desanya menjadi lebih maju dan mandiri.

“Paling penting di sini adalah bagaimana sinergi dari SDM desa ini. Kalau SDM itu sudah memiliki kreativitas, inovatif, ide, maka apapun yang ada di desa itu bisa dikembangkan, kata Paiman dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Baca juga: Wamendes: Riset potensi bisa bantu desa jadi maju dan mandiri

Dalam rangka menciptakan desa yang maju dan mandiri, Paiman mengatakan bahwa kualitas SDM desa harus ditingkatkan untuk melahirkan pemimpin yang memiliki cita-cita hebat. Dalam hal ini, ujar dia, pemerintah juga telah mengadakan berbagai pelatihan untuk mendorong SDM desa berkualitas.

Belum lama ini, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) membawa 12 orang kepala desa dari berbagai wilayah di Indonesia untuk melakukan "Benchmarking Study" ke China.

Kegiatan tersebut dilaksanakan Kemendes PDTT bekerja sama dengan Kedutaan Besar China di Jakarta dengan penyelenggara Kementerian Pertanian dan Urusan Perdesaan China.

Paiman mengatakan, kepala desa yang terpilih untuk mengikuti "Benchmarking Study" ke China dipilih berdasarkan prestasi mereka. Selama hampir tiga pekan di China, para kepala desa mempelajari berbagai ilmu dalam pembangunan desa di negara tersebut seperti pembangunan infrastruktur dan pertanian.

“Harapan kami, dengan kita memberikan sebuah kesempatan untuk belajar atau training di China, itu bisa memberi sebuah kekuatan bagi para kepala desa. Juga nanti bisa memberikan pemahaman kepada para petani dan BUMDes bahwa di sana pengelolaannya seperti ini,” jelas Paiman.

Baca juga: Wamendes pastikan kades yang korupsi dana desa bakal ditindak tegas

Melalui kegiatan tersebut, diharapkan para kepala desa mendapatkan wawasan yang luas serta bisa menularkan dan menerapkan praktik baik di desanya. Di samping itu, "Benchmarking Study" ke China ini juga mendorong para kepala daerah untuk berani keluar dari zona nyaman dan memantik kreativitas baru dalam pelaksanaan pembangunan desa.

Sebagai informasi, Kemendes PDTT mencatat jumlah desa mandiri bertambah sebanyak 17.029 desa, dari semula 174 desa pada tahun 2015 menjadi 17.203 desa per 7 Oktober 2024.

Selain desa mandiri, status desa lainnya juga mengalami peningkatan dalam hampir 10 tahun terakhir. Jumlah status desa maju kini menjadi 23.063 desa, dari semula 3.608 desa pada 2015. Kemudian jumlah desa berkembang menjadi 24.532 desa, dari semula 3.608 desa pada 2015.

Status desa tertinggal serta desa sangat tertinggal juga menurun. Saat ini tercatat sebanyak 6.100 desa tertinggal, menurun dari semula 33.592 desa tertinggal pada 2015 serta 4.363 desa sangat tertinggal pada 2024 dari sebelumnya 13.453 desa sangat tertinggal pada 2015.

Menurut Paiman, peningkatan jumlah desa mandiri merupakan efek signifikan dari pengucuran Dana Desa sejak tahun 2015 yang didukung dengan adanya Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp609,68 triliun melalui APBN untuk pengembangan ekonomi desa sepanjang 2015 hingga 2024.

Baca juga: Wamendes sebut desa mandiri bertambah lebih dari 17 ribu sejak 2015