Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Abdul Kadir Jailani mengatakan bahwa penyelenggaraan INASCA 2024 merupakan momen yang tepat bagi Indonesia untuk meningkatkan keterlibatan dengan kawasan Asia Selatan dan Tengah.

Indonesia-South and Central Asia (INASCA) 2024 merupakan Forum Bisnis Indonesia-Asia Selatan dan Tengah yang mempertemukan para perwakilan perusahaan dan lembaga di Indonesia dan kawasan Asia Selatan dan Tengah.

“Kami berkumpul untuk mengeksplorasi peluang besar antara Indonesia dan wilayah-wilayah ini dengan lebih dari dua miliar penduduk dan proyeksi pertumbuhan PDB sebesar 6 persen di Asia Selatan dan 5,4 persen di Asia Tengah,” kata Jailani dalam sambutannya di INASCA 2024 di Jakarta, Senin.

Jailani mengatakan bahwa INASCA 2024 dengan tema “Unlocking Potential and Fostering Economic Partnership” mencakup diskusi strategis, sesi business matching, dan pameran untuk mengeksplorasi kemitraan.

Selain itu, lanjut Jailani, INASCA 2024 juga telah menyelenggarakan empat panel pembahasan, yaitu panel utama yang berfokus pada Asia Selatan dan Tengah, prospek strategis dan peluang kerja sama yang mencakup tren ekonomi makro dan potensi kemitraan.

Selanjutnya, kata Jailani, adalah panel tematik pertama yang membahas keamanan dan infrastruktur energi serta mengeksplorasi kolaborasi energi berkelanjutan;

Panel tematik kedua membahas keamanan pangan dan kesehatan yang fokus pada strategi inovatif dan panel tematik ketiga mencakup terorisme, pariwisata dan teknologi finansial.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI untuk pertama kalinya menyelenggarakan Forum Bisnis Indonesia – Asia Selatan dan Tengah (INASCA) 2024 pada Senin (7/10).

Forum bisnis yang mengambil tema “Unlocking Potential and Fostering Economic Partnership” itu bertujuan menjadi platform strategis untuk meningkatkan hubungan ekonomi Indonesia dengan kawasan Asia Selatan dan Tengah secara berkesinambungan.

Dalam forum bisnis tersebut, enam nota kesepahaman (MoU) telah disepakati untuk memfasilitasi kemitraan bisnis antara perusahaan-perusahaan dari Indonesia dengan kawasan Asia Selatan dan Tengah.

Dari kegiatan INASCA tercatat nilai transaksi yang dihasilkan sebesar 8,5 miliar dolar AS (sekitar Rp132,6 triliun),

Nota kesepahaman yang disepakati tersebut adalah MoU antara PT Kimia Farma dan Yaden International; Pandawa Agri Indonesia dan Oneemto (Pvt) Ltd; serta MoU antara PT Natural Indococonut Organik dan Industrial Stainless Steel Fabrication Pvt Ltd, di mana tiga perusahaan asing tersebut berasal dari Sri Lanka.

Selain itu nota kesepahaman juga ditandatangani antara Kementerian Investasi dan Perdagangan Uzbekistan dan PT Strilyn Halal International, PT Nexport Global Network dan Dewan Internasional Indonesia Eurasia (Indonesia Eurasia International Council).

Baca juga: Wamenlu harap RI tingkatkan kerja sama dengan Asia Selatan dan Tengah
Baca juga: RI akan selenggarakan forum bisnis dengan Asia Selatan, Asia Tengah
Baca juga: Kemlu: Kesadaran rendah akan Asia Selatan, Asia Tengah jadi tantangan


Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansury (keempat kiri) berfoto bersama dengan para perwakilan perusahaan dan lembaga dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di acara Forum Bisnis Indonesia-Asia Selatan dan Tengah "INASCA 2024: Unlocking Potential and Fostering Economic Partnership" di Jakarta, Senin (7/10/2024). (ANTARA/Cindy Frishanti)