Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Pahala Nugraha Mansury berharap Indonesia dan kawasan Asia Selatan dan Tengah bisa mengembangkan kerja sama dalam beberapa bidang yang potensial, salah satunya ketahanan energi.

Wamenlu Pahala dalam sambutannya di INASCA 2024 di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa beberapa negara di kawasan Asia Tengah memiliki cadangan migas yang cukup besar, sembari menambahkan bahwa Indonesia masih mengimpor migas dalam jumlah yang cukup besar, sekitar 500 ribu sampai 600 ribu barel.

“Saya kira penting untuk mengupayakan kerja sama di bidang pasokan, investasi dan teknologi untuk eksplorasi migas. Sementara itu, untuk negara-negara Asia Selatan, Indonesia dapat memberikan pengalamannya dalam membangun kapasitas, misalnya di bidang pengembangan pembangkit listrik,” ujar Pahala.

Selain ketahanan energi, Pahala berharap Indonesia juga bisa mengembangkan kerja sama dengan kawasan Asia Selatan dan Tengah dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan.

Menurutnya, Indonesia dan kawasan Asia Selatan dan Tengah memiliki permintaan pangan yang tinggi dan terus meningkat karena proyeksi peningkatan jumlah penduduk.

Dia juga menyebutkan bahwa Indonesia dan beberapa negara di Asia Selatan dan Tengah sangat bergantung pada impor pangan meski pertanian merupakan salah satu sektor terpenting bagi Indonesia dan sebagian besar negara di Asia Selatan dan Tengah.

Karena hal itulah, melalui INASCA 2024, Pahala mengatakan Indonesia mengundang perusahaan-perusahaan dari Asia Selatan dan Tengah untuk berinvestasi dan berkolaborasi di Indonesia guna meningkatkan produktivitas pertanian dan membangun rantai pasokan pangan yang lebih kuat.

Selanjutnya, Pahala juga berharap Indonesia dapat mengembangkan kerja sama dalam bidang kesehatan dan perlengkapan perawatan kesehatan.

“Sistem dan layanan perawatan kesehatan di Indonesia, serta di Asia Selatan dan Tengah, terus perlu diperkuat terutama sejalan dengan meningkatnya kebutuhan penduduk Indonesia,” kata Pahala.

Wamenlu berpendapat bahwa Indonesia masih sangat bergantung pada impor untuk peralatan kesehatan serta bahan farmasi, sementara beberapa negara di Asia Selatan dan Tengah telah mengembangkan kemampuan untuk mengembangkan kapasitas produksi dalam negeri guna memenuhi kebutuhan farmasi sendiri.

Dia mengatakan bahwa kesehatan dan perlengkapan perawatan kesehatan merupakan peluang kerja sama antara Indonesia dan kawasan Asia Selatan dan Tengah.

Yang terakhir, lanjut Pahala, bidang yang masih bisa dikembangkan dalam kerja sama antara Indonesia dan kawasan Asia Selatan dan Tengah adalah pengembangan perdagangan.

Wamenlu mengatakan bahwa Indonesia dan kawasan Asia Selatan dan Tengah dapat terus membangun dan mengembangkan hubungan perdagagan yang lebih kuat dengan membangun Perjanjian Kemitraan Perdagangan Prefensial (PTA).

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI untuk pertama kalinya menyelenggarakan Forum Bisnis Indonesia – Asia Selatan dan Tengah (INASCA) 2024 pada Senin.

Forum bisnis yang mengambil tema “Unlocking Potential and Fostering Economic Partnership” itu bertujuan menjadi platform strategis untuk meningkatkan hubungan ekonomi Indonesia dengan kawasan Asia Selatan dan Tengah secara berkesinambungan.

Forum bisnis itu diikuti oleh dua kementerian RI yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Investasi/Badang Koordinasi Penanaman Modal; empat perusahaan BUMN yaitu Pertamina, PT INKA, Bio Farma dan PLN Nusantara Power; serta beberapa perusahaan swasta.

Baca juga: RI akan selenggarakan forum bisnis dengan Asia Selatan, Asia Tengah
Baca juga: Ekshibitor asing sambut peluang bisnis di Pameran China-Asia Selatan