Tanah Datar (ANTARA News) - Amir Zargari mengambil alih Kaos Kuning sebagai pemuncak klasemen secara umum Tour de Singkarak 2014 dari Arvin Moazemi Godarzi.

Amir mampu menjadi pemuncak klasemen meski di etape tiga Tour de Singkarak 2014 dari Lima Puluh Kota menuju Tanah Datar, Senin, tidak menjadi juara.

Pebalap dari tim Pishgaman Yazd Iran pada etape tiga yang finis di depan Istano Basa Pagaruyung hanya berada di posisi empat dengan catatan waktu 2.32.59, sedangkan posisi pertama direbut rekan satu timnya, Ramin Mehrbaniazar dengan waktu 2.32.54.

Dari tiga etape yang sudah dijalani, pebalap yang juga juara TdS 2011 mampu membukukan catatan waktu 7.51.36.

Raihan waktu Amir selisih satu menit 25 dengan peringkat dua yang sebelumnya pemegang Kaos Kuning yaitu Arvin Moazemi Godarzi.

Dengan catatan waktu yang dimiliki, Amir Zargari mempunyai peluang untuk kembali menjadi juara kejuaraan yang didukung penuh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Apalagi pada etape empat banyak tanjakan yang merupakan spesialisasinya.

"Besok pasti akan lebih susah. Tapi kami akan berusaha mempertahankan prestasi yang ada saat ini. Kerjasama tim adalah kuncinya," kata Amir Zargari usai perlombaan.

Menurut dia, tim sangat mendukung untuk memberikan yang terbaik, apalagi rekan satu timnya berada dipapan atas klasemen baik posisi raja tanjakan (polkadot jersey) lewat Ramin Mehrbaniazar serta raja spint (green jersey) lewat Arvin Moazemi Godarzi.

Pada etape empat dari Bukittinggi menuju Agam, Selasa (10/6), tim Pishgaman Yazd bisa dipastikan akan mendominasi jalannya perlombaan karena dijalur sepanjang 160 kilometer terdapat titik King of Mountain (KOM).

Dari tiga titik KOM, ada yang level 1 tepatnya di Kelok 44. Semua pebalap akan disuguhkan tanjakan yang cukup tinggi dan dibawahnya terdapat Danau Maninjau. Tanjakan ini merupakan salah satu ikon kejuaraan yang telah masuk kalender UCI itu.

Keinginan untuk menjadi yang terbaik juga dicanangkan Timnas Indonesia dan Pegasus Continental Cycling Team. Kedua tim tuan rumah ini akan berusaha menghadang keperkasaan tim-tim asal Iran yang selama ini dominan.

"Pertahanan yang baik adalah menyerang. Makanya kami harus maksimal. Kerjasama tim sangat dibutuhkan dietape empat besok," kata salah satu pebalap Timnas Indonesia, Aiman Cahyadi.

Hal sama dikatakan pemegang Kaos Merah Putih, Dadi Suryadi. Pebalap Pegasus ini akan berusaha main aman dengan bergabung pada rombongan terdepan. Kondisi ini dilakukan untuk terus mengamankan posisinya saat ini.

Secara umum, Dadi Suryadi berada diposisi tujuh dengan catatan waktu 7.56.18. Mantan pebalap tim Putra Perjuangan Bandung ini merupakan pebalap Asia Tenggara yang masuk dalam jajaran 10 besar klasemen kejuaraan dengan total hadiah Rp1,3 miliar itu.