Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggalakkan kembali program Jaga Kaliku (Jaga Komitmen Warga Kulon Progo untuk Kelestarian Alam Lingkungan Ikan Kulon Progo) untuk peningkatan pelestarian sumber daya perikanan di wilayah itu.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulon Progo Trenggono Trimulyo di Kulon Progo, Senin, mengatakan, kegiatan ini adalah bagian dari gerakan membangun dengan semangat gotong royong yang tidak hanya berorientasi bagi peningkatan pendapatan pelaku usaha perikanan namun juga pada gerakan peningkatan pelestarian sumber daya perikanan di Kulon Progo.

"Dengan dukungan Dana Keistimewaan yang dimulai dari 2022 sampai 2024 maka Jaga Kaliku telah melakukan banyak program kegiatan pelestarian," kata Trenggono usai menebar atau melepasliarkan benih ikan di area Waduk Sermo.

Ia mengatakan, kegiatan yang telah dilaksanakan mulai dari pembentukan kelompok masyarakat pengawas, kajian, fasilitasi, sosialiasi, monitoring dan penyediaan benih.

"Pada hari ini bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Kulon Progo ke 73, kita lepaskan ikan endemik dengan jenis wader, tawes, nilem dan sidat sebanyak 20 ribu ekor," katanya.

Selain itu juga dilaksanakan penyerahan sarana pengawasan bagi Pokmaswas Buana Jaya di Waduk Sermo, sumber dana dari dana keistimewaan. Bantuan Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) dari Permodalan Nasional Madani (PNM), pemberian penghargaan kepada Kepala KUa yang paling aktif dalam program Jaga KaliKu Sipatin tahun 2024 serta Kick off dimulainya kegiatan Jaga KaliKu di 12 kapanewon mulai 8 sampai 31 Oktober nanti.

Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Sri Nurkyatsiwi berharap kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk turut serta dalam menjaga dan melestarikan sumber daya perairan di Kulon Progo.

"Jaga Kaliku ini sebagai bagian dari upaya kita untuk menjaga dan mengelola perairan umum demi kelestarian sumber daya ikan serta bersama sama menjadi masyarakat pengawas dari penangkapan ikan secara ilegal dan tidak ramah lingkungan di Kabupaten Kulon Progo," kata Siwi.

Siwi berharap DKP terus memberikan pendampingan dan memberikan rekomendasi jenis ikan yang akan dilepasliarkan oleh masyarakat ataupun Lembaga-lembaga, sehingga kegiatan pelepasliaran benih ikan secara mandiri, tidak malah menimbulkan masalah baru.

"Jangan sampai mengganggu ekosistem dan habitat ikan yang sudah ada," katanya.

Baca juga: DKP Kulon Progo gelar "Jaga Kaliku" lindungi sumber daya perikanan
Baca juga: DKP Kulon Progo galakkan "Gerbang Segoro" dukung penurunan kemiskinan
Baca juga: DKP Kulon Progo serahkan bantuan sarana pengawasan kepada pokmaswas