Beijing (ANTARA News) - Tiongkok menuduh Vietnam menabrakkan kapalnya lebih dari 1.000 kali di bagian perairan Laut Tiongkok Selatan yang disengketakan, tetapi mereka akan kukuh pada prinsipnya meski menginginkan hubungan baik dengan tetangga sebelah selatan itu.

Tiongkok mengklaim hampir seluruh Laut Tiongkok Selatan dan selama beberapa tahun terakhir telah melakukan berbagai langkah untuk menegaskan klaimnya sehingga meningkatkan ketegangan, khususnya dengan Vietnam dan Filipina.

Sebuah perahu nelayan Vietnam tenggelam 26 Mei lalu dalam konfrontasi tak jauh dari lokasi Tiongkok menarik sebuah anjungan minyak, diiringi oleh kepungan kapal Tiongkok, sekitar 240 km dari Vietnam.

Segera setelah Tiongkok membawa anjungan minyak ke area itu, Vietnam mengirimkan sejumlah besar kapal, manusia katak, dan menjatuhkan banyak rintangan ke lautan termasuk jaring penangkap ikan, kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Minggu.

"Pada 7 Juni pukul 17.00 (waktu setempat), ada sekitar 63 kapal Vietnam di area tersebut pada puncaknya, berusaha untuk menembus barisan penjagaan Tiongkok dan menabrak kapal pemerintah Tiongkok hingga total 1.416 kali," kata kementerian tersebut seperti dikutip Reuters.

Tiongkok telah berkomunikasi dengan Vietnam lebih dari 30 kali dalam berbagai tingkatan, meminta mereka untuk "menghentikan gangguan ilegal", katanya.

"Tiongkok menginginkan hubungan yang baik dengan Vietnam tetapi ada prinsip-prinsip yang tidak dapat kami abaikan," katanya. "Saluran komunikasi antara Tiongkok dan Vietnam terbuka".

Stasiun televisi Vietnam menayangkan video yang menampilkan sebuah kapal besar Tiongkok mengepul di belakang dua perahu nelayan Vietnam yang berukuran lebih kecil, lalu bertabrakan dengan sebuah perahu nelayan Vietnam yang kemudian terbalik.

Perselisihan tersebut merupakan kerusakan paling serius dalam hubungan antara negara komunis dan rival tradisional sejak perang singkat 1979 setelah invasi Vietnam ke Kamboja.

Anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 dibangun antara Pulau Paracel yang diduduki Tiongkok dan pesisir Vietnam yang menuduh anjungan tersebut berada dalam 200 mil zona ekonomi ekslusif dan terletak di landas kontinentalnya, sebaliknya Tiongkok menyebut Vietnam beroperasi di wilayah perairannya.

(A062/H-AK)