Menurutnya hal itu muncul diakibatkan kondisi perpipaan yang sudah tua. Dengan kondisi air yang merembes hingga bocor itu, menurutnya kerusakan pun tak jarang merambat ke rumah sebelahnya.
Jika di lihat dari luar, dia mengatakan rumah-rumah di perumahan itu hanya terlihat sedikit kusam. Namun jika dicek ke dalam, menurut dia, masalah kerusakan itu bisa tampak terlihat.
Walaupun begitu, menurut dia tidak semua rumah di perumahan itu mengalami kerusakan. Karena dia pun mencatat, ada sejumlah rumah yang tergolong kondisinya masih baik.
"Ada rumah yang kondisinya masih baik, ada yang kurang baik, dan ada juga yang memang kondisinya cukup masuk parah gitu ya," katanya.
Selain soal kebocoran, dia mengaku masalah yang sulit untuk diselesaikan adalah soal banyaknya tikus dan rayap. Menurut dia, masalah itu timbul karena dulunya kawasan perumahan itu adalah tempat tumbuhnya pohon-pohon karet.
"Jadi banyak sekali kerusakan-kerusakan di isi bangunan yang isinya dari kayu pasti rusak dalam waktu jangka tertentu," kata dia.
Sebelumnya, DPR mengumumkan bahwa Anggota DPR RI periode 2024–2029 tidak lagi mendapatkan fasilitas rumah dinas dan diganti dengan tunjangan rumah dinas atau rumah jabatan.
Hal itu diketahui sejak Kamis (3/10) melalui Surat Sekretariat Jenderal DPR RI Nomor B/733/RT.01/09/2024 perihal penyerahan kembali rumah jabatan anggota. Surat yang ditandatangani pada 25 September 2024 itu memerintahkan anggota DPR yang terpilih maupun yang tidak untuk meninggalkan rumah dinasnya masing-masing.
Baca juga: Sekjen cek kondisi perumahan dinas DPR yang dianggap sudah tak layak
Baca juga: Sekjen sebut Pimpinan DPR tak akan dapat tunjangan rumah dinas
Baca juga: Sekjen cek kondisi perumahan dinas DPR yang dianggap sudah tak layak
Baca juga: Sekjen sebut Pimpinan DPR tak akan dapat tunjangan rumah dinas