Iran-Amerika Serikat rundingkan kesepakatan nuklir
9 Juni 2014 12:53 WIB
Iran dan enam negara kekuatan dunia memulai babak baru negosiasi di Wina, Austria, Selasa (8/4), untuk menyelesaikan perselisihan mengenai program nuklir Iran sebelum akhir Juli mendatang, meski adanya perbedaan besar mengenai bagaimana mencapai tujuan tersebut. (REUTERS/Heinz-Peter Bader)
Jenewa (ANTARA News) - Perwakilan Iran dan Amerika Serikat bertemu di Jenewa, Swiss, Minggu (8/6), dalam perundingan resmi pertama mereka untuk menjembatani perbedaan pandangan guna mencapai kesepakatan mengenai sengketa program nuklir Tehran.
Namun lokasi maupun agenda perundingan belum diumumkan. Perwakilan dari kedua negara diperkirakan akan merundingkan upaya pencabutan sanksi terhadap Iran.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi, yang memimpin delegasi Iran, mengatakan bahwa pertemuan langsung dengan perwakikan Amerika Serikat sangat penting untuk perundingan.
Kelompok negara P5+1 yang meliputi anggota Dewan Keamanan PBB----Inggris, Tiongkok, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat--ditambah Jerman telah sejak lama mencari penyelesaian sengketa nuklir Iran.
Namun dengan putaran perundingan terakhir di Wina, Austria, Mei lalu belum menunjukkan kemajuan, ada kekhawatiran perundingan dengan P5+1 molor.
Pengumuman tentang pertemuan antara Iran dan AS di Jenewa menjadi kejutan namun menunjukkan kebutuhan akan langkah sekunder untuk menutup kesenjangan antara posisi Teheran dan Washington.
"Kami selalu melakukan pembicaraan bilateral dengan Amerika Serikat di sela-sela perundingan P5+1. Namun karena perundingan ini telah memasuki fase yang serius, kami ingin mengadakan konsultasi terpisah," kata Araqchi sebagaimana dikutip kantor berita IRNA.
"Sebagian besar sanksi diberlakukan oleh Amerika Serikat dan negara lain dari kelompok P5+1 tidak terlibat," kata dia seperti dilansir kantor berita AFP.
Delegasi Amerika Serikat di Jenewa dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Bill Burns dan penasihat utama Gedung Putih Jake Sullivan.
Araqchi menyambut baik kehadiran Burns dan berharap perundingan kali ini akan menghasilkan hal positif sebagaimana perundingan sebelumnya. (Uu.G005)
Namun lokasi maupun agenda perundingan belum diumumkan. Perwakilan dari kedua negara diperkirakan akan merundingkan upaya pencabutan sanksi terhadap Iran.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi, yang memimpin delegasi Iran, mengatakan bahwa pertemuan langsung dengan perwakikan Amerika Serikat sangat penting untuk perundingan.
Kelompok negara P5+1 yang meliputi anggota Dewan Keamanan PBB----Inggris, Tiongkok, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat--ditambah Jerman telah sejak lama mencari penyelesaian sengketa nuklir Iran.
Namun dengan putaran perundingan terakhir di Wina, Austria, Mei lalu belum menunjukkan kemajuan, ada kekhawatiran perundingan dengan P5+1 molor.
Pengumuman tentang pertemuan antara Iran dan AS di Jenewa menjadi kejutan namun menunjukkan kebutuhan akan langkah sekunder untuk menutup kesenjangan antara posisi Teheran dan Washington.
"Kami selalu melakukan pembicaraan bilateral dengan Amerika Serikat di sela-sela perundingan P5+1. Namun karena perundingan ini telah memasuki fase yang serius, kami ingin mengadakan konsultasi terpisah," kata Araqchi sebagaimana dikutip kantor berita IRNA.
"Sebagian besar sanksi diberlakukan oleh Amerika Serikat dan negara lain dari kelompok P5+1 tidak terlibat," kata dia seperti dilansir kantor berita AFP.
Delegasi Amerika Serikat di Jenewa dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Bill Burns dan penasihat utama Gedung Putih Jake Sullivan.
Araqchi menyambut baik kehadiran Burns dan berharap perundingan kali ini akan menghasilkan hal positif sebagaimana perundingan sebelumnya. (Uu.G005)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
Tags: