Ledakan besar targetkan konvoi wisatawan China di Karachi, Pakistan
7 Oktober 2024 09:49 WIB
Tentara mengambil tindakan pengamanan di samping mobil yang rusak dan terbakar setelah ledakan besar menargetkan konvoi orang asing di Karachi, Pakistan pada 7 Oktober 2024. Sebuah ledakan besar menargetkan konvoi puluhan pelancong Tiongkok di dekat bandara internasional di ibu kota komersial Pakistan, Karachi, Minggu malam, menewaskan sedikitnya satu warga setempat dan melukai 10 orang lainnya, termasuk satu warga negara Tiongkok, kata polisi dan media lokal. ANTARA/Anadolu via Reuters Connect/Yousuf Khan / pri.
Karachi, Pakistan (ANTARA) - Sebuah ledakan besar menargetkan konvoi puluhan wisatawan China di dekat bandara internasional di ibu kota komersial Pakistan, Karachi, pada Minggu (6/10) malam.
Peristiwa nahas tersrbut menewaskan setidaknya satu warga lokal dan melukai 10 orang lainnya, termasuk seorang warga China, lapor polisi dan media setempat.
Zia Lanjar, menteri dalam negeri provinsi Sindh selatan yang mencakup Karachi, mengatakan kepada wartawan bahwa sebuah perangkat peledak rakitan telah menargetkan konvoi yang membawa warga China di luar bandara, dan telah melukai salah satu dari mereka.
Ia menyebutkan bahwa wisatawan China yang terluka telah dibawa ke rumah sakit.
Organisasi terlarang Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) telah mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, menurut media setempat.
BLA telah lama menyasar warga China di Pakistan, menuduh mereka mencuri sumber daya dari provinsi Balochistan yang kaya akan mineral di bagian barat daya.
Cuplikan di stasiun penyiaran lokal Geo News menunjukkan asap api besar yang keluar dari beberapa kendaraan yang rusak saat petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api.
Kondisi setidaknya dua dari korban yang terluka dilaporkan dalam keadaan kritis.
Sumber di Bandara Internasional Jinnah mengatakan kepada Anadolu bahwa sekitar 40 warga China baru tiba dengan penerbangan China Air pada pukul 9.45 malam waktu setempat (sekitar pukul 23.45 WIB).
Ledakan terdengar hingga jarak beberapa kilometer dari bandara.
Semua instalasi bandara aman, dan tidak ada perubahan dalam operasi penerbangan, kata otoritas setempat.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Diplomat Indonesia selamat dari ledakan bom di Pakistan
Baca juga: Puluhan warga tewas akibat pertikaian suku di Pakistan barat laut
Baca juga: Investasi China diklaim berperan penting stabilkan ekonomi Pakistan
Peristiwa nahas tersrbut menewaskan setidaknya satu warga lokal dan melukai 10 orang lainnya, termasuk seorang warga China, lapor polisi dan media setempat.
Zia Lanjar, menteri dalam negeri provinsi Sindh selatan yang mencakup Karachi, mengatakan kepada wartawan bahwa sebuah perangkat peledak rakitan telah menargetkan konvoi yang membawa warga China di luar bandara, dan telah melukai salah satu dari mereka.
Ia menyebutkan bahwa wisatawan China yang terluka telah dibawa ke rumah sakit.
Organisasi terlarang Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) telah mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, menurut media setempat.
BLA telah lama menyasar warga China di Pakistan, menuduh mereka mencuri sumber daya dari provinsi Balochistan yang kaya akan mineral di bagian barat daya.
Cuplikan di stasiun penyiaran lokal Geo News menunjukkan asap api besar yang keluar dari beberapa kendaraan yang rusak saat petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api.
Kondisi setidaknya dua dari korban yang terluka dilaporkan dalam keadaan kritis.
Sumber di Bandara Internasional Jinnah mengatakan kepada Anadolu bahwa sekitar 40 warga China baru tiba dengan penerbangan China Air pada pukul 9.45 malam waktu setempat (sekitar pukul 23.45 WIB).
Ledakan terdengar hingga jarak beberapa kilometer dari bandara.
Semua instalasi bandara aman, dan tidak ada perubahan dalam operasi penerbangan, kata otoritas setempat.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Diplomat Indonesia selamat dari ledakan bom di Pakistan
Baca juga: Puluhan warga tewas akibat pertikaian suku di Pakistan barat laut
Baca juga: Investasi China diklaim berperan penting stabilkan ekonomi Pakistan
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: