Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun melaporkan hasil Asian Organization of Supreme Audit Institutions (ASOSAI) Research Project ke-13: Remote Audit for SAI: Future and Challenges pada ASOSAI Governing Board Meeting ke-60 dan ASOSAI Assembly ke-16, di New Delhi, India.

Pihaknya memberikan apresiasi kepada 17 supreme audit institution (SAI) yang telah berkontribusi dalam proyek tersebut

“Riset tersebut disetujui oleh Assembly sebagai output ASOSAI,” ujarnya dalam keterangan resmi, di Jakarta, Minggu.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh 192 peserta dari 44 SAI itu, BPK memaparkan sejumlah poin kunci dari hasil penelitian.

Salah satu poin tersebut terkait remote audit yang memanfaatkan teknologi informasi dan data analitik untuk mengumpulkan bukti tanpa kehadiran fisik auditor. Meskipun menghadirkan risiko tambahan, ujar dia lagi, remote audit tetap memberikan efisiensi dan fleksibilitas.

Sebelum melakukan remote audit, standar mutu audit harus dipatuhi, salah satunya dengan melakukan penilaian kelayakan untuk memastikan kualitas audit tidak terganggu.

Pada Assembly ini, BPK juga berhasil meraih ASOSAI Journal Award atas kontribusi dalam jurnal ASOSAI edisi April 2021 dengan artikel berjudul "Public Infrastructure Audit Strategy: BPK's Experience". Penghargaan ini merupakan pengakuan atas peran BPK dalam mendukung pengembangan audit infrastruktur publik.

Selain itu, BPK turut menjadi pembicara dalam simposium ASOSAI tentang kontribusi BPK dalam meningkatkan Digital Public Infrastructure (DPI) di Indonesia yang menyoroti audit BPK terhadap e-Government pada tahun 2018-2019. Presentasi tersebut menyoroti dampak positif audit yang dilakukan dan berkontribusi pada peningkatan peringkat Indonesia dalam E-Government Development Index (EGDI) dari 107 pada 2018 menjadi 64 pada 2024.

Di sela-sela pertemuan ASOSAI Assembly, pihaknya mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa Supreme Audit Institution (SAI), yaitu SAI Malaysia, Korea, Kamboja, China, Saudi Arabia, Lao PDR, Kazakhstan, Armenia, Oman, dan Mongolia. Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral sekaligus mengeksplorasi kemungkinan kerja sama di masa depan.

Selain itu, dilakukan pula pemilihan anggota ASOSAI Governing Board (GB) dan Audit Committee (AC) untuk periode 2024-2027. SAI Korea, SAI Malaysia, SAI Pakistan, SAI Filipina, SAI Azerbaijan, dan SAI Kazakhstan terpilih menjadi anggota GB, sedangkan SAI Iran dan SAI Vietnam terpilih sebagai anggota AC.

“Partisipasi aktif BPK dalam kegiatan ASOSAI merupakan perwujudan komitmen BPK dalam kegiatan internasional untuk memberikan dampak yang lebih luas baik bagi BPK maupun komunitas global,” kata Isma Yatun pula.
Baca juga: BPK terpilih kembali jadi anggota dewan ASOSAI
Baca juga: BPK pimpin penyusunan riset "remote audit" untuk komunitas SAI Asia