Mix Martial Art
Tumbangkan Rountree, Alex Pereira kembali pertahankan gelar juara UFC
6 Oktober 2024 18:20 WIB
Petarung kelas berat ringan Ultimate Fighting Championship (UFC) Alex Pererira menumbangkan lawannya Khalil Rountree pada ronde keempat acara utama UFC 307 di di Delta Center, Utah, AS, Minggu (6/10/2024) WIB. ANTARA/MMA fighting/Jeff Bottari/Zuffa LLC/aa.
Jakarta (ANTARA) - Petarung kelas berat ringan Ultimate Fighting Championship (UFC) Alex Pererira untuk ketiga kalinya mempertahankan gelar juara setelah menumbangkan Khalil Rountree pada acara utama UFC 307 di di Delta Center, Utah, AS, Minggu.
Pereria menghentikan Rountree melalui knockout (KO) pada ronde keempat setelah melayangkan pukulan yang membuat wajah lawannya berantakan karena beberapa luka.
"Saya dapat mengatakan bahwa ini adalah salah satu pertarungan terberat,” kata Pereira dalam laman MMA di Jakarta, Minggu.
Rountree mengawali pertarungan tanpa rasa takut ketika mengejar Pereira dengan pukulan cepat dari luar. Pereira membalas dengan tendangan betis yang kaku sambil memastikan dia berada di luar jangkauan Rountree dengan pertukaran kaki.
Sebuah pukulan tangan kiri Roundree mengenai wajah Pereira namun belum bisa mendarat di dagu karena tinggi badan dan keunggulan jangkauan Pereira. Saat ronde pertama berakhir, Rountree kehabisan tenaga saat menuju ke sudut setelah mengerahkan begitu banyak energi untuk mengejar Pereira.
Baca juga: Iasmin Lucindo tak ingin terburu-buru pecahkan rekor juara termuda UFC
Rountree membuka ronde ketiga dengan tendangan ke arah tubuh yang menunjukkan lebih banyak variasi dengan serangan ofensif. Sebagai balasannya, Pereira terus menyerangnya dengan tendangan betis dan kembali ke atas dengan tangan kanan yang kuat.
Tekanan konstan dari Pereira juga mulai mencakup jab cepat dan Rountree menjadi ceroboh dengan serangan baliknya.
Tepat sebelum bel dibunyikan, Pereira datang dengan lutut tepat di tengah yang hampir menyasar kepala Rountree tetapi dia menghindari potensi pukulan KO.
Pada ronde keempat Pereira yang melepaskan kombinasi besar yang memaksa Rountree mundur saat ia terjebak di sisi ring. Pereira menyerang secara brutal pada tubuh dengan dua pukulan keras sehingga kemudian disusul satu pukulan terakhir yang menjatuhkan Rountree ke kanvas.
Pereria mengakui Rountree menunjukkan banyak kualitas yang ia harapkan dalam pertarungan tersebut, sebaliknya Rountree yang berlumuran darah menghormati Pereira karena ia tetap menikmati momen tersebut meski gagal dalam upaya pertamanya menjadi juara UFC.
"Dia melakukan tugasnya dengan sangat baik dalam menghindari pukulan," ujar Rountree.
Baca juga: UFC memutus kontrak petarung Luis Pajuelo karena gunakan doping
Pereria menghentikan Rountree melalui knockout (KO) pada ronde keempat setelah melayangkan pukulan yang membuat wajah lawannya berantakan karena beberapa luka.
"Saya dapat mengatakan bahwa ini adalah salah satu pertarungan terberat,” kata Pereira dalam laman MMA di Jakarta, Minggu.
Rountree mengawali pertarungan tanpa rasa takut ketika mengejar Pereira dengan pukulan cepat dari luar. Pereira membalas dengan tendangan betis yang kaku sambil memastikan dia berada di luar jangkauan Rountree dengan pertukaran kaki.
Sebuah pukulan tangan kiri Roundree mengenai wajah Pereira namun belum bisa mendarat di dagu karena tinggi badan dan keunggulan jangkauan Pereira. Saat ronde pertama berakhir, Rountree kehabisan tenaga saat menuju ke sudut setelah mengerahkan begitu banyak energi untuk mengejar Pereira.
Baca juga: Iasmin Lucindo tak ingin terburu-buru pecahkan rekor juara termuda UFC
Rountree membuka ronde ketiga dengan tendangan ke arah tubuh yang menunjukkan lebih banyak variasi dengan serangan ofensif. Sebagai balasannya, Pereira terus menyerangnya dengan tendangan betis dan kembali ke atas dengan tangan kanan yang kuat.
Tekanan konstan dari Pereira juga mulai mencakup jab cepat dan Rountree menjadi ceroboh dengan serangan baliknya.
Tepat sebelum bel dibunyikan, Pereira datang dengan lutut tepat di tengah yang hampir menyasar kepala Rountree tetapi dia menghindari potensi pukulan KO.
Pada ronde keempat Pereira yang melepaskan kombinasi besar yang memaksa Rountree mundur saat ia terjebak di sisi ring. Pereira menyerang secara brutal pada tubuh dengan dua pukulan keras sehingga kemudian disusul satu pukulan terakhir yang menjatuhkan Rountree ke kanvas.
Pereria mengakui Rountree menunjukkan banyak kualitas yang ia harapkan dalam pertarungan tersebut, sebaliknya Rountree yang berlumuran darah menghormati Pereira karena ia tetap menikmati momen tersebut meski gagal dalam upaya pertamanya menjadi juara UFC.
"Dia melakukan tugasnya dengan sangat baik dalam menghindari pukulan," ujar Rountree.
Baca juga: UFC memutus kontrak petarung Luis Pajuelo karena gunakan doping
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024
Tags: