Washinton (ANTARA) - Pemerintah AS membantah tudingan bahwa mereka gagal menanggulangi dampak Badai Helene terhadap warga Amerika.
Badai tersebut telah menyebabkan kerusakan parah di sejumlah negara bagian dan menewaskan lebih dari 200 orang, menurut laporan media.
"Sayangnya, ketika kami terus melakukan upaya penanggulangan, kami lihat penyebaran informasi palsu tentang respons pemerintah federal terhadap Badai Helene semakin meningkat," kata Gedung Putih lewat sebuah memo pada Sabtu (5/10).
Pemerintah AS mengatakan "pihak-pihak yang ingin membuat kekacauan demi kepentingan politik mereka sedang menyebarkan disinformasi tentang upaya pemulihan."
Gedung Putih menilai bahwa penyebaran informasi seperti itu "salah, berbahaya, dan harus segera dihentikan."
Miliarder Elon Musk dalam beberapa pekan terakhir menuding pemerintah federal menghalangi perusahaannya mengirim perangkat komunikasi satelit Starlink ke daerah-daerah yang sangat terdampak di North Carolina.
Namun, dia kemudian memuji Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg yang menanggapi tudingannya dan membantunya menyelesaikan masalah dengan cepat.
Memo pemerintah tersebut juga menegaskan bahwa dana bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Federal (FEMA) tidak dipakai untuk menangani imigran gelap.
Gedung Putih juga membantah tudingan bahwa FEMA menyita aset pribadi korban bencana yang dinilai tidak layak huni. Ditegaskan bahwa FEMA tidak bisa menyita properti atau tanah milik individu.
Memo tersebut juga menekankan bahwa orang-orang yang terdampak badai berhak menerima bantuan lebih dari 750 dolar AS (sekitar Rp11,7 juta).
Mereka juga bisa mendapatkan bantuan lain jika memenuhi syarat, tetapi Bantuan Kebutuhan Mendesak (Serious Needs Assistance) bisa diterima lebih awal sambil menunggu FEMA menilai kelayakan untuk dana tambahan.
"750 dolar adalah bantuan yang langsung bisa diterima oleh korban yang memenuhi syarat," kata memo tersebut.
Warga yang terdampak badai juga bisa mendapatkan bantuan lain dari FEMA, termasuk untuk memperbaiki rumah dan properti yang rusak, mencari tempat tinggal sementara, dan kompensasi atas tanaman dan ternak, menurut Gedung Putih.
Ditegaskan pula bahwa FEMA dan Badan Penerbangan Federal (FAA) tidak membatasi wilayah udara North Carolina atau menghalangi pengiriman bantuan dari warga sipil.
Namun, para pilot yang ingin mendaratkan pesawat di Asheville atau Rutherford harus mendapatkan izin dari bandara di sana.
FAA sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat terkait masalah tersebut, menurut memo tersebut.
Pada Jumat (4/10), Presiden Joe Biden memperingatkan Kongres AS bahwa FEMA hanya memiliki cadangan dana untuk bantuan langsung bagi korban Badai Helene.
Menurut dia, FEMA akan mengalami kekurangan dana pada akhir tahun dan cadangan pinjaman bagi usaha kecil yang terdampak bencana akan habis dalam beberapa pekan.
Oleh karena itu, Biden mengatakan akan mengajukan anggaran bencana tambahan kepada Kongres sebelum masa jabatannya berakhir pada Januari.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Media: Korban tewas akibat badai Helene di AS bertambah jadi 227 orang
Baca juga: Presiden Biden janji terus bantu warga AS yang terdampak badai Helene
Gedung Putih bantah tudingan gagal tangani dampak Badai Helene
6 Oktober 2024 17:24 WIB
Arsip - Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat. (ANTARA/Xinhua)
Penerjemah: Primayanti
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: