Washington (ANTARA) - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali berkampanye di lokasi percobaan pembunuhan terhadap dirinya pada Juli, saat telinga kanannya terluka ketika sedang berkampanye.

"Malam ini, saya kembali ke Butler di tengah tragedi dan kepedihan untuk menyampaikan pesan sederhana kepada rakyat Pennsylvania dan rakyat Amerika," kata Trump, seperti dilaporkan Anadolu, Minggu.

"Gerakan kita untuk membuat Amerika hebat kembali (MAGA) berdiri lebih kuat, lebih bangga, lebih bersatu, lebih bertekad, dan lebih dekat pada kemenangan daripada sebelumnya," ujarnya kepada para pendukungnya di Butler County,

"Kita akan membuat Amerika hebat kembali, kita akan memenangkan pemilu, dan kita akan memenangkannya."

Para pendukung berkumpul di lokasi acara beberapa jam sebelum kedatangan Trump. Kepolisian Negara Bagian Pennsylvania memperkirakan jumlah yang hadir mencapai 21.000 orang, menurut laporan New York Post.

Trump menyebut pelaku penembakan, yang 'dinetralkan' di lokasi oleh pasukan pengamanan Secret Service, sebagai "monster keji" yang menurutnya ingin membungkam dirinya.

"Selama 16 detik yang mencekam di tengah baku tembak, waktu seakan berhenti ketika monster keji ini melancarkan kejahatannya dari tempat persembunyiannya," ujar Trump.

Thomas Matthew Crooks, seorang pria bersenjata berusia 20 tahun, melepaskan tembakan ke arah Trump hingga mengenai telinga kanan sang mantan presiden AS.

Pelaku juga menewaskan seorang warga bernama Corey Comperatore dan melukai dua orang lainnya.

Trump menyebut Comperatore sebagai "pria pemberani" dan memuji "keteguhan luar biasa" yang dimilikinya. Trump mengajak hadirin untuk memberikan penghormatan dengan mengheningkan cipta selama satu menit.

"Kepada Helen (istri Comperatore) dan seluruh keluarga, saya hanya bisa mulai membayangkan kedalaman kesedihan kalian, tapi saya ingin kalian tahu bahwa kami akan membawa kenangannya dalam hati kami selama hidup kami," ujarnya.

Pidato Trump dihadiri oleh calon wakil presidennya, JD Vance, serta miliarder teknologi Elon Musk, yang mendukung Trump tak lama setelah percobaan pembunuhan tersebut.

Musk kemudian naik ke panggung untuk menggalang dukungan bagi Trump dalam pemilu November mendatang.

Musk mengeklaim bahwa Demokrat ingin mencabut kebebasan berbicara, hak untuk memiliki senjata, dan hak untuk memilih secara efektif dari rakyat Amerika.

Dia menegaskan bahwa Trump harus memenangkan pemilu agar demokrasi di Amerika bisa dipertahankan.

"Sangat penting — daftarkan (diri Anda) untuk memilih," katanya.

"Pastikan semua orang yang Anda kenal, dan yang tidak Anda kenal, pergi untuk memilih ... pastikan mereka benar-benar memilih. Jika tidak, ini akan menjadi pemilu terakhir. Itu prediksi saya. Tidak ada yang lebih penting," kata Musk.


Sumber: Anadolu

Baca juga: Gedung Putih kecam pernyataan Elon Musk tentang upaya pembunuhan Trump

Baca juga: Polisi AS tangkap terduga pelaku upaya penembakan Trump di Florida