IBL
Pelita Jaya paksa mainkan Game 3 Final IBL All Indonesian
6 Oktober 2024 08:23 WIB
Pelita Jaya Jakarta menang 72-55 atas Satria Muda Pertamina Jakarta pada Game 2 Final IBL All Indonesian 2024, di Hall Basket GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (5/10/2024). ANTARA/HO-IBL/am.
Jakarta (ANTARA) - Pelita Jaya Jakarta berhasil memaksakan pertandingan penentuan Game 3 setelah menghancurkan Satria Muda Pertamina Jakarta dengan skor 72-55 dalam laga kedua Final IBL All Indonesian 2024 di Hall Basket Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu malam (5/10), yang membuat kedua tim harus bertarung lagi di Game 3 pada Minggu malam.
Kuarter kedua menjadi titik balik bagi Pelita Jaya, di mana mereka tampil dominan dengan mencetak 19 poin sementara Satria Muda hanya mampu menambah enam poin.
Rendahnya akurasi tembakan menjadi salah satu penyebab utama kekalahan Satria Muda. Mereka hanya mampu memasukkan 20 dari 64 percobaan tembakan atau dengan akurasi sebesar 31 persen.
Bahkan, senjata andalan Satria Muda berupa tembakan jarak jauh tidak berhasil mendongkrak performa mereka dalam pertandingan ini.
Pelatih Pelita Jaya, Ocky Tamtelahitu, menginstruksikan timnya untuk tampil lebih disiplin di laga kedua setelah kekalahan di pertandingan pertama. Hasilnya, pertahanan kuat dan eksekusi serangan yang lebih baik membuat Pelita Jaya tampil jauh lebih efektif dibandingkan lawannya.
Pemain kunci Pelita Jaya, Vincent Kosasih, kembali memperlihatkan dominasi di paint area dengan torehan 15 poin dan 6 rebound. Kontribusi signifikan lainnya datang dari Muhamad Arighi, yang menambah 14 poin untuk Pelita Jaya.
"Seperti yang dikatakan pelatih bahwa kami kurang disiplin pada Game 1. Sehingga di Game 2 ini kami lebih disiplin dalam pertahanan, dan lebih baik lagi dalam mengeksekusi strategi menyerang. Itu yang kami lakukan. Selanjutnya, kami harus lebih baik lagi, karena Game 3 adalah win or go home bagi kami," kata M. Arighi.
Di pihak Satria Muda, Antoni Erga menjadi pencetak poin terbanyak dengan 14 poin, disusul Avan Seputra yang menambahkan 10 poin.
Namun, Julian Chalias yang tampak emosional di sebagian besar pertandingan harus ditarik keluar karena telah melakukan empat kali pelanggaran membuat Satria Muda kehilangan keseimbangan di lapangan. Ketidakmampuan mereka untuk menghentikan permainan fisikal Pelita Jaya semakin memperburuk situasi, terutama setelah istirahat paruh waktu.
Game 3, yang akan digelar Minggu malam, akan menjadi laga hidup dan mati bagi kedua tim. Jika Pelita Jaya kembali menang, ini akan menjadi pengulangan dari Final IBL 2024, di mana mereka berhasil memaksa Satria Muda menyerah di pertandingan penentuan.
Baca juga: Dewa United raih posisi ketiga IBL All Indonesian 2024
Baca juga: Pelatih minta Satria Muda memanas di final kedua IBL All Indonesian
Baca juga: Arki Dikania Wisnu pamit dari Satria Muda setelah 13 tahun
Kuarter kedua menjadi titik balik bagi Pelita Jaya, di mana mereka tampil dominan dengan mencetak 19 poin sementara Satria Muda hanya mampu menambah enam poin.
Rendahnya akurasi tembakan menjadi salah satu penyebab utama kekalahan Satria Muda. Mereka hanya mampu memasukkan 20 dari 64 percobaan tembakan atau dengan akurasi sebesar 31 persen.
Bahkan, senjata andalan Satria Muda berupa tembakan jarak jauh tidak berhasil mendongkrak performa mereka dalam pertandingan ini.
Pelatih Pelita Jaya, Ocky Tamtelahitu, menginstruksikan timnya untuk tampil lebih disiplin di laga kedua setelah kekalahan di pertandingan pertama. Hasilnya, pertahanan kuat dan eksekusi serangan yang lebih baik membuat Pelita Jaya tampil jauh lebih efektif dibandingkan lawannya.
Pemain kunci Pelita Jaya, Vincent Kosasih, kembali memperlihatkan dominasi di paint area dengan torehan 15 poin dan 6 rebound. Kontribusi signifikan lainnya datang dari Muhamad Arighi, yang menambah 14 poin untuk Pelita Jaya.
"Seperti yang dikatakan pelatih bahwa kami kurang disiplin pada Game 1. Sehingga di Game 2 ini kami lebih disiplin dalam pertahanan, dan lebih baik lagi dalam mengeksekusi strategi menyerang. Itu yang kami lakukan. Selanjutnya, kami harus lebih baik lagi, karena Game 3 adalah win or go home bagi kami," kata M. Arighi.
Di pihak Satria Muda, Antoni Erga menjadi pencetak poin terbanyak dengan 14 poin, disusul Avan Seputra yang menambahkan 10 poin.
Namun, Julian Chalias yang tampak emosional di sebagian besar pertandingan harus ditarik keluar karena telah melakukan empat kali pelanggaran membuat Satria Muda kehilangan keseimbangan di lapangan. Ketidakmampuan mereka untuk menghentikan permainan fisikal Pelita Jaya semakin memperburuk situasi, terutama setelah istirahat paruh waktu.
Game 3, yang akan digelar Minggu malam, akan menjadi laga hidup dan mati bagi kedua tim. Jika Pelita Jaya kembali menang, ini akan menjadi pengulangan dari Final IBL 2024, di mana mereka berhasil memaksa Satria Muda menyerah di pertandingan penentuan.
Baca juga: Dewa United raih posisi ketiga IBL All Indonesian 2024
Baca juga: Pelatih minta Satria Muda memanas di final kedua IBL All Indonesian
Baca juga: Arki Dikania Wisnu pamit dari Satria Muda setelah 13 tahun
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024
Tags: