Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengapresiasi Kementerian Luar Negeri dalam membangun hubungan diplomatis yang erat dengan berbagai negara.

Menurut dia, peran Kementerian yang dipimpin Retno Marsudi ini berkaitan erat dengan reformasi birokrasi tematik, yakni pada pertumbuhan investasi di tanah air. Sebab, diplomasi yang dilakukan Kementerian Luar Negeri berdampak nyata pada iklim investasi di Indonesia.

"Kami hari ini memberikan apresiasi kepada Kementerian Luar Negeri atas kinerja yang terus positif tumbuh, termasuk mendorong investasi di berbagai fungsi-fungsi diplomasi," kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Dia menilai aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Luar Negeri telah memperbaiki layanan di berbagai konsulat jenderal yang tersebar di seluruh dunia.

Selain itu, Anas juga mengapresiasi kinerja Kementerian Luar Negeri dalam hal penguatan sistem merit dan tata kelola.

Selain berperan dalam peningkatan investasi, Kementerian Luar Negeri juga berperan mempromosikan produk dalam negeri dan memperluas penetrasi pasar produk dalam negeri di kancah global.

Apresiasi lainnya diungkapkan Anas terkait perundingan global untuk mengurangi hambatan perdagangan Indonesia, termasuk berperan pada sektor promosi kerja sama teknologi dengan melakukan strategi digital.

"Upaya Kementerian Luar Negeri dalam mendorong akuntabilitas kinerja juga terus mengalami perkembangan positif," jelasnya.

Adapun nilai Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Luar Negeri pada tahun 2023 kategori A. Indeks RB Kementerian Luar Negeri lebih tinggi dibanding nilai rata-rata RB nasional kementerian/lembaga.

Pada tahun 2023, nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian Luar Negeri meraih kategori BB atau Sangat Baik.

Sepanjang tahun 2017 hingga 2023, terdapat 12 unit kerja Kementerian Luar Negeri yang berhasil memperoleh predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), serta lima unit kerja mendapat predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan pertemuan ini melihat capaian, kekurangan, serta saran perbaikan dari Kementerian PANRB.

"Dan kalau hal seperti ini terus diperbaiki, ke depannya, Insya Allah reformasi birokrasi Indonesia akan tercapai akan terjaga," pungkas Retno.

Baca juga: Menteri PANRB dukung Kemenlu terapkan reformasi birokrasi berdampak
Baca juga: Kemenlu-Kemenkeu Berkolaborasi Perkuat Diplomasi Ekonomi
Baca juga: MenPANRB tantang instansi pemerintah untuk rampingkan aplikasi