Balikpapan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bersama dengan Bank Dunia mengadakan pertemuan membahas implementasi program pengurangan emisi berbayar atau Program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) yang sudah terlaksana di Kaltim.

"Kaltim sudah menjadi rujukan daerah lain dan tentu menjadi tanggung jawab kami dalam penyelenggaraan implementasi kerja sama FCPF dengan Bank Dunia. Ini bisa terpenuhi seluruhnya. Adanya pertemuan ini akan membahas hal-hal terkait implementasi FCPF di Kalimantan Timur," kata Sekdaprov Kaltim saat menerima rombongan Bank Dunia, di Balikpapan, Jumat.

Pertemuan Pemprov Kaltim dengan Bank Dunia bertajuk Meeting on East Kalimantan Emmision Reduction Program WB.

Dalam meeting Sekda Sri Wahyuni didampingi Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ujang Rachmad, Kepala Biro Perekonomian Iwan Darmawan serta tim teknis Program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF CF) Kaltim.

Sedangkan pihak Bank Dunia dihadiri East Asia Regional Director for Planet Vertical Ms Anna Wellenstein, Manager of Environment Department Mr Christophe Crepin, Manager of Social Department Mr Janmejay Singh, Program Leader for Planet Vertical Mr Vikas Choudhary, Lead Environmental Specialist Ms Franka Braun, Senior Natural Resources Management Specialist Ms Dayu Nirma Amurwanti, dan Environmental Specialist Mr Efrian Muharrom.

Sri Wahyuni menyampaikan terima kasih dan selamat datang untuk perwakilan bank dunia yang telah hadir di Kaltim.

Menurut Sekda, sebuah kehormatan bisa bertemu dan berdiskusi dengan Ms Anna Wellenstein beserta rombongan Bank Dunia.

"Pertemuan ini tentu sangat berarti, terlebih kami juga membutuhkan koordinasi yang sangat intensif dengan Bank Dunia terkait implementasi FCPF di Kalimantan Timur," katanya lagi.

Sebagai informasi awal Kaltim secara regional maupun nasional sudah menjadi rujukan sebagai daerah yang berhasil melaksanakan program pendanaan karbon lewat tutupan lahan kerja sama dengan Bank Dunia.

Ms Anna Wellenstein mengatakan Bank Dunia dan Pemerintah Indonesia memiliki tujuan yang sama, yaitu melestarikan hutan dan memperoleh manfaat bagi masyarakat dengan mengakses sumber daya karbon.

"Tujuan pertemuan ini untuk memaksimalkan program FCPF bisa dilaksanakan dengan lancar di Kalimantan Timur," kata Anna pula.

Dalam Meeting on East Kalimantan Emmision Reduction Program World Bank, juga dilakukan diskusi dan dialog terkait implementasi Program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) Kaltim, maupun pelaksanaan Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan (Pandiatapa) di daerah.
Baca juga: Kaltim siap terapkan program pengurangan emisi berbayar Bank Dunia