NGI, YTI, dan Ndaru kolaborasi tingkatkan skrining dini thalassemia
4 Oktober 2024 19:51 WIB
Direktur PT Naleya Genomik Indonesia (NGI) Heru Dharmadi Wijaya (kanan), Ketua Yayasan Thalassemia Indonesia (YTI) Ruswandi (kiri) dan Ketua Umum Organisasi Perkumpulan Nderek Guru (Ndaru) Guru Aditya Yusma (tengah) menandatangani nota kesepahaman terkait “Skrining” Genetik Thalassemia di Jakarta, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-PT NGI
Jakarta (ANTARA) - PT Naleya Genomik Indonesia (NGI), Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI), dan Organisasi Perkumpulan Nderek Guru (Ndaru) berkolaborasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya skrining dini dan pencegahan thalassemia di Indonesia.
Kolaborasi tersebut tertuang melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Utama NGI Heru Dharmadi Wijaya, Ketua YTI Ruswandi, dan Ketua Umum Nderek Guru Aditya Yusma.
"Pencegahan dan deteksi dini adalah langkah krusial dalam mengurangi dampak penyakit ini dan sebagai langkah untuk memutus mata rantai thalassemia di Indonesia," ujar Heru dalam rilis pers, Jumat.
Baca juga: JK minta PMI Banda Aceh bangun rumah singgah untuk anak thalassemia
Sebagai langkah awal, NGI, YTI, dan Ndaru akan menyelenggarakan program skrining genetik thalassemia gratis bagi anggota YTI dan Ndaru, serta terbuka untuk masyarakat umum.
Inisiatif ini adalah bagian dari komitmen NGI untuk mendukung program pemerintah dalam pencegahan thalassemia sejak dini di tanah air.
Heru menyampaikan, layanan tes thalassemia dari NGI, NALEYA-THALASEQ ini merupakan inovasi terbaru yang pertama dan satu-satunya di Indonesia, yang mampu mendeteksi lebih dari 500 mutasi genetik terkait thalassemia menggunakan teknologi Next Generation Sequencing (NGS).
Baca juga: Dokter sarankan pasangan yang hendak menikah jalani analisis Hb
"Seluruh proses tes, dari pengujian hingga analisis bioinformatika, dilakukan secara lokal di laboratorium NGI di Indonesia untuk memastikan hasil yang lebih akurat, cepat, dan aman," tuturnya.
Sebagai perusahaan yang terus berinovasi di bidang genetika, lanjut Heru, kolaborasi ini mencerminkan komitmen perusahaannya dalam mendukung program pemerintah terkait pencegahan thalassemia di tanah air.
Selain itu, hal tersebut sejalan dengan misi perusahaan yaitu "Omics untuk Indonesia" yang bertujuan untuk memajukan teknologi kesehatan, salah satunya di bidang genomika, dan menjadikannya lebih mudah diakses, terjangkau, berkualitas tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat.
Baca juga: Talasemia dapat ditegakkan melalui analisis hemoglobin
Heru percaya, dengan terus berinovasi dan menawarkan layanan tes yang berkualitas serta terjangkau, pihaknya dapat membantu lebih banyak individu dalam mendapatkan akses ke layanan kesehatan genetik terbaik.
Thalassemia merupakan penyakit gangguan pembentukan bahan pengangkut oksigen (hemoglobin) yang ada di dalam sel darah merah, sehingga sel darah merah mudah pecah.
Baca juga: Pasien talasemia dilarang makan hati sapi
Baca juga: IDAI: Kurangnya nakes kendala tangani talasemia di Indonesia Timur
Kolaborasi tersebut tertuang melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Utama NGI Heru Dharmadi Wijaya, Ketua YTI Ruswandi, dan Ketua Umum Nderek Guru Aditya Yusma.
"Pencegahan dan deteksi dini adalah langkah krusial dalam mengurangi dampak penyakit ini dan sebagai langkah untuk memutus mata rantai thalassemia di Indonesia," ujar Heru dalam rilis pers, Jumat.
Baca juga: JK minta PMI Banda Aceh bangun rumah singgah untuk anak thalassemia
Sebagai langkah awal, NGI, YTI, dan Ndaru akan menyelenggarakan program skrining genetik thalassemia gratis bagi anggota YTI dan Ndaru, serta terbuka untuk masyarakat umum.
Inisiatif ini adalah bagian dari komitmen NGI untuk mendukung program pemerintah dalam pencegahan thalassemia sejak dini di tanah air.
Heru menyampaikan, layanan tes thalassemia dari NGI, NALEYA-THALASEQ ini merupakan inovasi terbaru yang pertama dan satu-satunya di Indonesia, yang mampu mendeteksi lebih dari 500 mutasi genetik terkait thalassemia menggunakan teknologi Next Generation Sequencing (NGS).
Baca juga: Dokter sarankan pasangan yang hendak menikah jalani analisis Hb
"Seluruh proses tes, dari pengujian hingga analisis bioinformatika, dilakukan secara lokal di laboratorium NGI di Indonesia untuk memastikan hasil yang lebih akurat, cepat, dan aman," tuturnya.
Sebagai perusahaan yang terus berinovasi di bidang genetika, lanjut Heru, kolaborasi ini mencerminkan komitmen perusahaannya dalam mendukung program pemerintah terkait pencegahan thalassemia di tanah air.
Selain itu, hal tersebut sejalan dengan misi perusahaan yaitu "Omics untuk Indonesia" yang bertujuan untuk memajukan teknologi kesehatan, salah satunya di bidang genomika, dan menjadikannya lebih mudah diakses, terjangkau, berkualitas tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat.
Baca juga: Talasemia dapat ditegakkan melalui analisis hemoglobin
Heru percaya, dengan terus berinovasi dan menawarkan layanan tes yang berkualitas serta terjangkau, pihaknya dapat membantu lebih banyak individu dalam mendapatkan akses ke layanan kesehatan genetik terbaik.
Thalassemia merupakan penyakit gangguan pembentukan bahan pengangkut oksigen (hemoglobin) yang ada di dalam sel darah merah, sehingga sel darah merah mudah pecah.
Baca juga: Pasien talasemia dilarang makan hati sapi
Baca juga: IDAI: Kurangnya nakes kendala tangani talasemia di Indonesia Timur
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Tags: