Jakarta (ANTARA) - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mempertimbangkan untuk merevisi target penjualan kendaraan tahun ini di tengah menurunnya daya beli masyarakat.

"Memang daya beli masyarakat turun sekali, penjualan sangat lambat. Kayaknya proyeksi penjualan harus direvisi," ujar Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto saat dihubungi ANTARA, Jumat.

Jongkie mengatakan bahwa daya beli masyarakat mengalami penurunan signifikan, yang berdampak langsung pada lambatnya pertumbuhan penjualan kendaraan.

Baca juga: Inovasi di GIIAS Bandung 2024 dinilai jadi stimulus industri otomotif

Meskipun ada sedikit peningkatan penjualan di paruh kedua tahun ini, angkanya masih belum signifikan.

Jongkie pun mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengkaji kembali proyeksi penjualan kendaraan yang semula ditargetkan mencapai 1,1 juta unit pada akhir tahun.

Namun, keputusan mengenai revisi target tersebut akan dibahas lebih lanjut bersama anggota Gaikindo.

Baca juga: GIIAS Bandung 2024 diyakini beri kontribusi signifikan ekonomi Jabar

"Tetapi kami harus bahas dengan anggota dulu. Kita usahakan agar pameran-pameran otomotif GIIAS di luar Jakarta dan Jakarta Auto Week dapat menjadi stimulus untuk menaikkan angka-angka penjualan," ucap dia.

Sekretaris Gaikindo Kukuh Kumara menambahkan bahwa mencapai target 1,1 juta unit pada akhir tahun cukup sulit, mengingat waktu yang tersisa hanya tiga bulan hingga Desember.

Kendati demikian, dia menilai ada beberapa faktor yang dapat mendorong peningkatan penjualan mobil dalam waktu dekat, seperti penurunan suku bunga oleh The Fed yang diikuti oleh Bank Indonesia.

Baca juga: GIIAS Surabaya 2024 dihadiri lebih dari 35 ribu pengunjung

The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 bps ke kisaran 4,75-5 persen pada September 2024. Di sisi lain, Bank Indonesia juga telah memangkas BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6 persen.

Penurunan ini diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi pasar kendaraan bermotor, terutama dengan adanya kemudahan dalam mendapatkan kredit.

"Jadi dalam kondisi seperti ini kan suku bunga sedang turun baik The Fed maupun BI. Tentunya kemudahan untuk mendapatkan kredit juga akan lebih baik," ujarnya.

Baca juga: Sebanyak 18 merek otomotif memeriahkan GIIAS 2024 di Semarang

Selain itu, kata dia, berbagai pameran otomotif seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang berlangsung di beberapa kota besar seperti Tangerang, Surabaya, dan Bandung, serta masih adanya rencana peluncuran kendaraan baru hingga akhir tahun, diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.

"Kita harapkan ini juga memberikan sentimen positif terhadap penjualan kendaraan bermotor," kata Kukuh.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil secara wholesales periode Januari hingga Agustus 2024 berjumlah 560.619 unit. Sedangkan penjualan secara retail pada periode tersebut sebesar 584.879 unit.

Baca juga: Honda beberkan alasan penurunan penjualan otomotif di tanah air