Jakarta (ANTARA) - Kapten tim Satria Muda Pertamina Jakarta, Arki Dikania Wisnu, memutuskan pamit dari tim basket profesional yang sudah membesarkannya berkarier di dunia basket Indonesia selama kurang lebih 13 tahun, usai kontraknya habis pada musim ini.

"Terima kasih untuk 13 tahun Satria Muda Pertamina Jakarta, saya pamit, " ujar Arki dalam keterangan tetulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Absen dalam turnamen pramusim IBL All Indonesian 2024, Arki saat ini sedang berada di Elmhurst Queen, New York, tempat lahir dan tumbuh besarnya.

Selama di New York, suami dari Hilyani Hidranto tersebut terus menjaga kondisinya dengan bermain bola basket di daerah Queens. Sejauh ini Arki belum memutuskan akan pindah ke Amerika bersama keluarga atau akan kembali bermain di IBL dengan jersey yang berbeda.

“Sesudah kontrak saya habis musim ini, saya kembali dulu ke New York untuk dapat berpikir dengan tenang sambil memikirkan mau kemana Arki ke depan dan juga menyerahkan segala sesuatunya kepada manager saya, " katanya.

Pemain kelahiran New York 15 Maret 1988 tersebut tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalammya untuk jajaran manajemen dan juga kepada fans Satria Muda dan mendoakan SM akan selalu berprestasi walau sudah tidak lagi bersamanya.

"Izinkan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Pak Erick Thohir, semua pelatih dan coaching staff yang pernah melatih saya Juga jajaran manajemen SM, begitu juga untuk seluruh pemain yang pernah pernah menjadi satu tim dengan saya, para sponsor Satria Muda, dan tidak lupa untuk seluruh suporter SM Fanatics yang selama ini selalu bersama dengan saya," katanya.

"Dan juga kepada seluruh pemain, baik saat kami melewati masa suka maupun duka. Saya akan selalu bangga menjadi bagian dari tim Satria Muda selama kurang lebih 13 tahun."

Menurut Arki, berpisah dengan Satria Muda merupakan keputusan yang sangat berat. Namun dia menegaskan bahwa ini bukan perpisahan selamanya.

"Bagi saya Satria Muda adalah rumah kedua yang menjadikan saya sebagai pribadi yang lebih baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan dan kalo bukan karena jasa Satria Muda saya bukanlah apa-apa didunia basket Indonesia, Satria Muda akan selalu ada dihati saya," ucapnya lagi.

Arki Dikania Wisnu menjadi puzzle pelengkap kesuksesan Satria Muda pada masa era kejayaan Aspac Jakarta merajai Liga Basket Profesional Indonesia pada saat itu.

Datang pada tahun 2011, Arki menjelma menjadi salah satu pilar sekaligus ikon pemain Satria Muda dan meninggalkan warisan untuk tim SM dengan segudang prestasi.

Prestasinya bersama SM antara lain membawa klub juara pada era NBL 2012 sekaligus menjadi pemain pendatang baru terbaik dan bahkan meraih gelar MVP pada partai final.

Tercatat, lima gelar liga basket Indonesia baik dari era NBL dan IBL pernah ia rengkuh saat masih berbaju SM, termasuk satu kali juara di ajang ASEAN Basketball League (ABL) musim 2011- 2012 berseragam Indonesia Warriors yang berada di bawah PP Perbasi.

Selama memperkuat timnas, Arki juga tercatat meninggalkan kenangan manis, yaitu dua medali perak pada ajang SEA Games berhasil ia persembahkan untuk Indonesia sejak memulai debutnya di SEA Games 2015 Singapura.

Puncaknya Arki dan punggawa Timnas Indonesia lainnya, berhasil mengibarkan sang Merah Putih pada perhelatan SEA Games 2021 di Vietnam, dengan menaklukan langganan juara Filipina.

"Meninggalkan rumah Satria Muda sejujurnya merupakan keputusan yang sangat berat bagi saya, karena begitu banyak cerita kenangan indah disana. Namun pada akhirnya suatu masa pasti akan ada orangnya sebaliknya juga seseorang pasti ada masa dan eranya," kata Arki.

Arki menyebut akan memutuskan kelanjutan karier bola basketnya dalam waktu dekat.

"Mungkin bisa saja tiga atau lima musim lagi saya masih bisa bermain di luga, tapi kita lihat saja nanti. Yang jelas saya akan selalu bangga mengatakan pada semua orang bahwa kesuksesan seorang Arki Wisnu di kancah Basket Indonesia itu karena andil Satria Muda," pungkasnya.


Baca juga: Selangkah lagi Satria Muda akhiri misi balas dendam atas Pelita Jaya

Baca juga: Karl Patrick tetap bermain di Game 2 final meski dikeluarkan