Bandung (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Jawa Barat optimistis kehadiran dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru di Jawa Barat akan meningkatkan daya saing ekonomi provinsi itu dengan meningkatkan pertumbuhan khususnya di Kawasan Ciayumajakuning.

Dua KEK baru di Jabar yang dibentuk oleh Dewan Nasional KEK bersama empat KEK baru lainnya dan perluasan KEK Nongsa di Batam, adalah KEK Subang dan KEK Patimban.

"Harapan ke depan dengan adanya tambahan dua KEK baru ini menjadi pusat inovasi, industri, dan teknologi, yang akan meningkatkan daya saing ekonomi provinsi serta menarik investasi nasional dan global," ucap Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, di Bandung, Jumat.

Bey mengungkapkan, pihaknya terus mendorong percepatan pembangunan di daerah melalui pengembangan dua KEK yang sudah disetujui oleh Dewan Nasional KEK tersebut, sambil menunggu penetapan KEK Subang dan Patimban melalui Peraturan Pemerintah.

"Pembahasannya saat ini sedang diintensifkan di Kementerian Perekonomian dan Dewan Nasional KEK di Jakarta," ujarnya.

Dua KEK tersebut saat ini tengah menjadi magnet investasi khususnya di wilayah Ciayumajakuning. Dari catatan DPMPTSP Jabar, selama periode 2021 hingga Semester I 2024, total realisasi investasi di Ciayumajakuning khususnya Subang sudah mencapai Rp16,3 triliun.

KEK Patimban, berada di Kabupaten Subang yang dirancang sebagai KEK manufaktur, diusulkan oleh PT Wahana Mitra Semesta dengan kegiatan usaha produksi pengolahan hilirisasi petrokimia, baterai EV, dan semiconductor, logistik dan distribusi, serta pengembangan energi.

KEK Patimban diusulkan dengan luas lahan sebesar 511 hektare yang dengan total realisasi investasinya sebesar Rp141,6 triliun di 2054 dengan target tenaga kerja sebanyak 156.154 orang.

Adapun KEK Subang, diusulkan oleh PT Aneka Bumi Cipta dengan menargetkan realisasi investasi KEK Subang sebesar Rp134,59 triliun dengan luas lahan mencapai 481,93 hektare. KEK Subang memiliki kegiatan usaha produksi dan pengolahan perakitan mobil listrik dan logistik dan distribusi.

PT BYD Auto Indonesia yang bergerak di bidang mobil listrik menjadi anchor investor KEK Subang. Ditargetkan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 95.139 orang.

Baca juga: Pj Gubernur minta juara layanan investasi 2024 tak bikin Jabar terlena
Baca juga: Pj Gubernur minta industri tingkatkan penguasaan teknologi SDM Jabar
Baca juga: Pj Gubernur Jabar: Upaya investasi berperan dalam pertumbuhan ekonomi