Surya Paloh minta masyarakat Aceh kerahkan kekuatan dukung Jokowi-JK
6 Juni 2014 06:30 WIB
Pembentukan Tim Kampanye Jokowi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kedua kanan) menerima Capres PDI Perjuangan Joko Widodo (kedua kiri) di Jakarta, Jumat (2/5). Pertemuan tersebut dalam rangka pembentukan tim kampanye nasional Jokowi untuk Presiden. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo) ()
Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh meminta kepada seluruh relawan dan masyarakat Aceh untuk mengerahkan kekuatan mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014.
"Tak ada waktu tersisa untuk berpikir kembali dan bimbang. Kerahkan seluruh kekuatan kita untuk mendukung Jokowi-JK. Mereka tak boleh terkalahkan dengan pasangan lain," kata Surya dalam orasi politiknya pada acara Silaturahmi bersama partai pengusung, ulama, tokoh masyarakat, dan tim kampanye serta tim relawan Jokowi-JK, di Banda Aceh, Kamis malam.
Ia berharap, semua warga Aceh bisa mengajak sanak saudaranya untuk memenangkan Jokowi-JK. Dengan dukungan itu, diharapkan Aceh ke depannya menjadi lebih baik dan menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ia melihat sosok Jokowi-JK merupakan anak bangsa yang saling mengisi satu sama lain. Saya lebih lama mengenal JK, saya tahu gayanya dan kumisnya seperti apa, kata Surya yang disambut tawa hadirin.
"Kenapa saya dukung JK? Sudahlah tak usah ditanya lagi karena sudah tak dapat dipisahkan. Sudah banyak kesamaan diantara kami berdua," ujar Surya.
Surya Paloh mendampingi cawapres Jusuf Kalla yang melakukan kampanye di wilayah Aceh. Sementara, capres Jokowi melakukan kampanye di Papua yang didampingi oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Surya mengatakan cawapres JK memiliki peranan yang sangat penting dalam perjanjian perdamaian Helsinki di Aceh. Aceh yang telah berkonflik berkepanjangan telah berhasil didamaikan oleh inisiator dan diprakarsai oleh JK, yang ketika itu menjabat sebagai Wakil Presiden.
"Saya sempat memberikan ultimatum kepada Pak JK, bila dalam waktu enam bulan tak mampu menyelesaikan persoalan di Aceh, maka akan saya ambil alih," kata Surya yang merupakan putra asli Aceh.
Menurut dia, tak ada yang boleh meragukan komitmen rakyat Aceh untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), meski sebelumnya terjadi konflik di Aceh.
"Perjanjian perdamaian yang diprakarsai oleh JK jangan disia-siakan. Mari kita bangun bersama wilayah Aceh," kata Surya.
Pemilu presiden pada 9 Juli akan diikuti dua pasangan capres dan cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (*)
"Tak ada waktu tersisa untuk berpikir kembali dan bimbang. Kerahkan seluruh kekuatan kita untuk mendukung Jokowi-JK. Mereka tak boleh terkalahkan dengan pasangan lain," kata Surya dalam orasi politiknya pada acara Silaturahmi bersama partai pengusung, ulama, tokoh masyarakat, dan tim kampanye serta tim relawan Jokowi-JK, di Banda Aceh, Kamis malam.
Ia berharap, semua warga Aceh bisa mengajak sanak saudaranya untuk memenangkan Jokowi-JK. Dengan dukungan itu, diharapkan Aceh ke depannya menjadi lebih baik dan menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ia melihat sosok Jokowi-JK merupakan anak bangsa yang saling mengisi satu sama lain. Saya lebih lama mengenal JK, saya tahu gayanya dan kumisnya seperti apa, kata Surya yang disambut tawa hadirin.
"Kenapa saya dukung JK? Sudahlah tak usah ditanya lagi karena sudah tak dapat dipisahkan. Sudah banyak kesamaan diantara kami berdua," ujar Surya.
Surya Paloh mendampingi cawapres Jusuf Kalla yang melakukan kampanye di wilayah Aceh. Sementara, capres Jokowi melakukan kampanye di Papua yang didampingi oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Surya mengatakan cawapres JK memiliki peranan yang sangat penting dalam perjanjian perdamaian Helsinki di Aceh. Aceh yang telah berkonflik berkepanjangan telah berhasil didamaikan oleh inisiator dan diprakarsai oleh JK, yang ketika itu menjabat sebagai Wakil Presiden.
"Saya sempat memberikan ultimatum kepada Pak JK, bila dalam waktu enam bulan tak mampu menyelesaikan persoalan di Aceh, maka akan saya ambil alih," kata Surya yang merupakan putra asli Aceh.
Menurut dia, tak ada yang boleh meragukan komitmen rakyat Aceh untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), meski sebelumnya terjadi konflik di Aceh.
"Perjanjian perdamaian yang diprakarsai oleh JK jangan disia-siakan. Mari kita bangun bersama wilayah Aceh," kata Surya.
Pemilu presiden pada 9 Juli akan diikuti dua pasangan capres dan cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (*)
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: