Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan asesmen dan sosialisasi sistem pengamanan di Alila Solo Hotel, Jawa Tengah, Kamis (3/10) menjelang pembukaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 pada Minggu (6/10).

Saat membuka kegiatan asesmen dan sosialisasi, Direktur Perlindungan BNPT Brigjen Pol. Imam Margono mengatakan kegiatan dilakukan dalam rangka mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan teror menjelang digelarnya ajang kompetisi olahraga nasional khusus atlet-atlet disabilitas.

"Kedatangan dari BNPT di sini, khususnya hotel ini, merupakan dalam rangka memastikan kesiapan dari hotel dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga tersebut yang akan dihadiri oleh pejabat pemerintahan, khususnya VVIP," kata Imam seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Adapun hotel tersebut merupakan salah satu lokasi penginapan bagi berbagai tamu VIP dan VVIP Peparnas 2024.

Maka dari itu, ia menjelaskan BNPT didampingi oleh pihak hotel pun perlu memastikan para pekerja di hotel tidak terpapar berbagai paham radikal yang selama ini pernah ada di Solo dan sekitarnya.

"Betul-betul BNPT harus memastikan orang-orang yang mengelola hotel tidak ada kaitannya atau tidak memiliki berbagai paham tersebut. Gampangnya saya sebut paham-paham radikal yang ada di negara kita," ungkap dia.

Menyambut baik hal tersebut, General Manager Alila Solo Hotel Amrit Gurung mengatakan kegiatan itu menjadi salah satu pembelajaran penting bagi jajarannya untuk dapat meningkatkan pemahaman terkait pengamanan dan pencegahan tindak pidana terorisme.

"Ini adalah asesmen pertama saya sejak saya pindah ke Solo. Saya telah melakukan beberapa kegiatan seperti ini di Bali selama waktu saya di sana, itu sangat Informatif," ujar Amrit.

Kala itu, kata dia, presentasi secara keseluruhan yang dijelaskan BNPT dalam hal konten maupun visual sangat baik dilakukan dan sangat interaktif, sehingga tim bisa belajar banyak. Adapun sosialisasi dan asesmen dilakukan dengan penyampaian informasi mengenai potensi gangguan keamanan dan pencegahan tindak pidana terorisme.

Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan lapangan mulai dari pengecekan pengamanan perimeter luar, pengamanan perimeter dalam, pengecekan alat-alat pendukung keamanan dan pengamanan, hingga pengecekan jalur evakuasi dan titik kumpul (meeting point).