Jakarta (ANTARA News) - Politisi sekaligus seniman Guruh Soekarnoputra mengadakan pengajian di kediamannya, Jalan Sriwijaya Raya, Jakarta Selatan, Kamis malam, untuk memperingati milad ke-113 ayahnya Presiden pertama RI Soekarno tanggal 6 Juni 2014.

"Soekarno sebagai bapak pendiri bangsa tak ada yang menyangkal jasa-jasanya. Tepat 6 Juni 2014 besok merupakan hari kelahiran Bung Karno ke-113, hari ulang tahun ini diperingati dalam rangka mengenang Bung Karno sebagai Bapak Bangsa, peletak dasar Negara Indonesia," kata Guruh di sela acara peringatan 113 Tahun Kelahiran Bung Karno.

Guruh mengatakan acara itu juga sekaligus bertujuan untuk meneruskan perjuangan Bung Karno dan membumikan ajaran-ajarannya demi tercapainya revolusi Indonesia yang dinilai belum selesai.

Menurut Guruh dalam konteks kekinian bangsa Indonesia patut mengambil pesan-pesan Bung Karno yang penuh nilai luhur, baik dalam konteks kebangsaan maupun keagamaan.

"Seperti halnya ketika Bung Karno pernah mengungkapkan bahwa Islam bukan sebatas ajaran yang hanya menekankan pada aktivitas ritual tanpa muatan revolusioner," ujar Guruh.

Guruh juga menekankan bahwa pernyataan Bung Karno tentang "Ambillah apinya Islam, bukan abunya" patut dipedomani partai politik saat ini, dengan tidak menjadikan Islam maupun kelompok kebangsaan sebagai komoditas politik.

"Gagasan revolusi yang diidam-idamkan Bung Karno pada masa lalu mesti dilanjutkan terus, kita jangan sampai melupakan perjuangan dan pemikiran beliau yang revolusioner," kata Guruh.

Saat memberikan sambutan dalam acara peringatan 113 Tahun Kelahiran Bung Karno, Guruh tampak sesekali diam dan tertunduk dengan mata berkaca-kaca.

Adik kandung Megawati Soekarnoputri itu banyak mengulas mengenai kisah-kisah Bung Karno saat masih memimpin bangsa dan kerap menerima pendzaliman oleh lawan politiknya.
(R028/Z003)