Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana segera menerapkan tiket elektronik atau e-ticketing di seluruh koridor bus Transjakarta tahun ini.

"Memang penerapan e-ticketing itu kita lakukan secara bertahap dari halte ke halte. Tapi, kita upayakan agar tahun ini, halte-halte di semua koridor sudah dilengkapi dengan e-ticketing," kata Kepala UP Transjakarta Pargaulan Butarbutar di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, sampai saat ini baru ada 12 dari total 220 halte ber-e-ticketing, namun dia optimistis tahun ini diterapkan di semua koridor.

"Kita targetkan pada bulan Desember tahun ini seluruh halte di sepuluh koridor sudah dilengkapi dengan sarana e-ticketing. Sedangkan, untuk dua koridor lain masih disiapkan presarananya," ujar Pargaulan.

Beberapa halte yang telah diterapkan sistem e-ticketing adalah halte Tamini, halte Blok M dan halte PGC, sedangkanb dua koridor lain masih dalam persiapan, yakni Koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas) dan Koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas).

"Di halte-halte yang sudah diberlakukan e-ticketing itu biasanya ditempatkan pramuniaga yang menjajakan berbagai jenis kartu elektronik untuk bus Transjakarta. Ada Flazz Card (BCA), Brizzi (BRI) dan e-money (Bank Mandiri)," tutur Pargaulan.

Harga kartu elektronik bervariasi tergantung jumlah saldonya, yakni Rp20.000 dengan saldo Rp20.000 dan Rp50.000 dengan saldo Rp50.000.

"Sementara itu, bagi calon penumpang yang tidak ingin menggunakan e-ticketing dapat mengunjungi halte yang masih menerapkan sistem tiket manual, sehingga tetap dapat menggunakan bus Transjakarta," tambah Pargaulan.